News
Senin, 10 November 2014 - 11:45 WIB

GUNUNG SLAMET SIAGA : Slamet Embuskan Asap Putih, Status Tetap Siaga

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Slamet (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, PURWOKERTO – Aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Meski demkian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berencana mengevaluasi status Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah.

“Belum, belum ada rencana evaluasi status. Kalau evaluasi, setiap hari memang dievaluasi, tapi statusnya masih ditetapkan di level Siaga,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (10/11/2014).

Advertisement

Menurut dia, hal itu disebabkan aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi. Kendati demikian, dia mengakui aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun dibanding sebelumnya.

Dalam hal ini, kata dia, Gunung Slamet secara visual hanya mengembuskan asap berwarna putih tipis hingga tebal dan tidak terlalu tinggi.

Advertisement

Dalam hal ini, kata dia, Gunung Slamet secara visual hanya mengembuskan asap berwarna putih tipis hingga tebal dan tidak terlalu tinggi.

“Hanya saja secara perangkat, indikasinya masih tinggi, masih banyak kegempaan, kemudian deformasi juga masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Hasil evaluasi pusat [PVMBG] masih seperti itu,” katanya.

Terkait aktivitas kegempaan, dia mengatakan gempa-gempa embusan yang hingga saat ini masih terekam di Pos PGA Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Advertisement

Lebih lanjut, Sudrajat mengatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Senin pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet secara visual teramati mengembuskan asap putih tebal setinggi 100-200 meter dari puncak, sedangkan dari sisi kegempaan terekam gempa embusan sebanyak 172 kali.

“Oleh karena itu, status Gunung Slamet masih tetap Siaga, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer. Di luar radius tersebut, masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.

Seperti diwartakan, PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari “Aktif Normal” (level I) menjadi “Waspada (level II).

Advertisement

Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal itu meningkat.

Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari “Waspada” (level II) menjadi “Siaga” (level III).

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif