News
Minggu, 9 November 2014 - 11:45 WIB

Jalur KA Stasiun Jebres-Wonogiri akan Dihidupkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan Stasiun Jebres, Solo, merupakan salah satu benda cagar budaya. (JIBI/Solopos/dok

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota Solo serius ingin mengaktifkan kembali jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Jebres Solo hingga Wonogiri. Langkah tersebut dinilai mampu mengurangi kepadatan lalu lintas yang saat ini terus terjadi di Kota Bengawan.

Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo, mengatakan transportasi berbasis kereta api itu bakal dikembangkan untuk menghubungkan Kota Solo dengan Wonogiri. Harapannya, Rudy mengatakan jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Solo berkurang dan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Kota Solo, utamanya saat siang hari.

Advertisement

“Stasiun Jebres hingga Wonogiri itu kan ada jalur relnya. Tapi sudah lama sekali mati, nah saya ingin jalur itu diaktifkan lagi,” kata Rudy ketika dijumpai Espos akhir pekan lalu.

Menurutnya, jalur rel yang menghubungkan Stasiun Jebres dan Wonogiri sudah lama ada. Namun rel yang tersisa kondisinya sudah terpotong-potong. Padahal, lanjut Rudy, jika jalur rel itu bisa diaktifkan lagi, maka akan memberikan efek yang maksimal dalam mengurangi kepadatan lalu lintas di perkotaan. Diakui Rudy, pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas hampir di semua titik di Kota Solo. Kepadatan lalu lintas ini semakin parah terlihat utamanya pada pagi dan siang hari.

“Jumlah penduduk Solo itu kalau malam hanya 500.000 jiwa. Tapi kalau siang sampai 2 juta. Nah ini yang harus dipikirkan,” katanya.

Advertisement

Rudy mengatakan jika rel kereta api Stasiun Jebres-Wonogiri dihidupkan kembali maka penumpang yang berasal dari Wonogiri, bisa langsung menuju Stasiun Jebres. Begitu pula sebaliknya, tanpa harus berputar dahulu melalui Stasiun Balapan maupun Stasiun Purwosari. Pihaknya mengatakan rencana itu telah dibicarakan kepada Menteri Perhubungan Ignatius Jonan. Selain itu, Rudy juga mengatakan telah meminta sepur kluthuk dari Ambarawa untuk dibawa ke Kota Solo. Rencananya dalam waktu dekat sepur kluthuk ini akan dibawa ke Solo.

“Kita tinggal tunggu jadwal dari sana [Menteri Perhubungan]. Mereka sudah oke kereta dibawa ke Solo,” katanya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan pengaktifan rel mati itu memang menjadi prioritas di wilayah Jawa Tengah. Ganjar mengatakan akan menghidupkan kembali jalur-jalur kereta yang ada di Jawa Tengah. Langkah ini sebagai bagian dari program pemerintah provinsi untuk mengubah mindset masyarakan agar menggunakan moda transportasi umum.

Advertisement

Ganjar mengatakan pihaknya saat ini tengah mereaktivasi lagi rel kereta di sejumlah jalur yang ada di Jateng. Ganjar menyebutkan ada sekitar sebanyak 3.000 jalur rel yang hilang. “Maka kita hidupkan lagi, yang jalur Solo- Semarang sudah, Purwokerto-Semarang juga sukses besar,” katanya.

Selain itu jalur Kendal- Semarang -Purwodadi juga mulai disiapkan. Sekarang tinggal mengaktifkan jalur Ambarawa. Pembukaan jalur ini tentu akan disesuaikan dengan potensi penumpangnya. Dirinya berharap dengan menghidupkan kembali jalur kereta ini bisa mengurangi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. “kalau sedikit ya tidak dihidupkan,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif