Jogja
Minggu, 9 November 2014 - 14:20 WIB

Belum Semua Tuna Netra Terjangkau Pendidikan Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Penyandang disabilitas di daerah masih banyak yang belum menerima akses pendidikan dengan baik. Bahkan, dari sekitar 7.000 penyandang disabilitas tuna netra di Kulonprogo, baru sebagian kecil yang mengenyam pendidikan khusus.

Ketua III DPP Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Tri Bagio memaparkan, apabila jumlah penduduk Kulonprogo sekitar 400.000 jiwa, maka 15% adalah penyandang disabilitas. Sekitar 60.000 jiwa penyandang disabilitas, jumlah tuna netra di kabupaten ini mencapai 7.000 jiwa.

Advertisement

“Dari jumlah tersebut, sebagian besar tuna netra di kabupaten ini belum banyak yang mengenyam pendidikan khusus. Begitu juga tuna netra di daerah lain,” ujar Tri, Rabu (6/11/2014).

Tri mengungkapkan, kondisi para penyandang tuna netra di daerah tidak sama dengan di perkotaan. Fasilitas pendidikan tentunya masih jauh lebih baik dibandingkan daerah. Maka dari itu, kata dia, perlu adanya peran DPC untuk memperjuangkan hal itu.

“Kami berharap agar DPC juga dapat mendampingi para tuna netra agar mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik,” jelas dia.

Advertisement

Ketua DPD Pertuni DIY Sardi juga menambahkan, penyandang tuna netra yang mengenyam pendidikan rentan usia di bawah 30 tahun. Sementara sebagian besar penyandang tuna netra usia di atas 30 tahun belum mendapat pendidikan khusus.

Dia mengungkapkan, akses pendidikan para tuna netra usia tersebut dahulu terkendala oleh pemikiran orang tua.

“Sekarang di Kulonprogo ada sekitar tujuh sekolah luar biasa, jadi akses pendidikan sudah lebih merata. Kami harap pendidikan tentang teknologi di SLB juga dapat diberikan sejak dini, karena teknologi itu terus berkembang ,” imbuh dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif