Soloraya
Jumat, 7 November 2014 - 02:51 WIB

TINDAK ASUSILA KARANGANYAR : Tiga Pasangan di Jaten Nyaris Dihajar Massa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR –Sebanyak tiga pasangan yang diduga mesum di Ngringo, Jaten, Karanganyar nyaris dihajar massa, Kamis (6/11/2014) dini hari.

Gara-garanya, tiga pasangan yang tergolong masih berusia muda itu tidak mengakui perbuatannya saat tertangkap basah warga di indekos di Palur RT 007/RW 003.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Ngringo, Sardiman, mengatakan warganya sempat mencurigai tiga pasangan tak resmi yang bermalam di indekos Palur hingga larut malam.

Pasangan pertama berinisial Z dan G, keduanya warga Jaten. Pasangan kedua C dan N, keduanya warga Karanganyar. Pasangan ketiga berinisial R dan N, keduanya warga di luar Karanganyar.

Advertisement

Pasangan pertama berinisial Z dan G, keduanya warga Jaten. Pasangan kedua C dan N, keduanya warga Karanganyar. Pasangan ketiga berinisial R dan N, keduanya warga di luar Karanganyar.

“Rata-rata, pasangan itu sudah bekerja di instansi swasta di Jaten. Semula, mereka tidak mengakui perbuatannya. Warga pun sempat emosi. Setelah dibawa ke kantor kelurahan, saya beritahu warga bahwa tak boleh main hakim sendiri. Selanjutnya, ketiga pasangan tak resmi itu membuat surat pernyataan tidak akan melakukan perbuatannya lagi ke depan,” katanya, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (6/11/2014).

Sardiman mengatakan kejadian tertangkapnya tiga pasangan muda tak resmi itu sempat membuat geger ratusan warga Ngringo.

Advertisement

“Guna menghindari berbagai hal yang tak diinginkan, tiga pasangan itu langsung dibawa ke kantor polisis terdekat. Mereka dikenakan wajib lapor di kemudian hari,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Jaten, AKP Subandi mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana, mengatakan ketiga pasangan muda tak resmi itu bakal dibina ke depan.

Di hadapan petugas, ketiga pasangan tak resmi itu hanya berkumpul biasa di indekos.

Advertisement

“Yang laki-laki pada bermain ke indekos wanita hingga larut malam. Inilah yang menyebabkan warga resah. Ketika etika dan norma tak ditaati, warga setempat tentu tak terima hal itu. Terlepas dari kejadian semalam, suasana di Ngringo tetap kondusif,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, pertumbuhan jumlah indekos di Ngringo dalam satu dekade terakhir sangat pesat.

Hal itu tak terlepas dari kondisi di Ngringo yang menjadi pusat pertokoan, pusat pendidikan dan kompleks perumahan. Jumlah indekos di Ngringo mencapai ratusan unit.

Advertisement

“Untuk menjaga kondusivitas wilayah, kami selalu pantau indekos di Ngringo. Dalam memantau, kami juga menggandeng Pemerintah Desa (Pemdes) setempat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif