News
Jumat, 7 November 2014 - 09:28 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Akurasi Data Kartu Sakti Dipersoalkan hingga 119 Siswa Diduga Keracunan Makanan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 7 November 2014

Solopos.com, SOLO – Inilah Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (7/11/2014). Seperti diberitakan, Kepala UPTPK Sragen, Suyadi, menguraikan semestinya sebelum peluncuran KIS, KIP, dan KKS tersebut dilakukan, ada pendataan ulang terhadap para calon penerima. Hal itu lantaran data warga miskin dinamis dari tahun ke tahun.

Kabar lain, Sebanyak 119 pelajar dari empat SD di Kecamatan Eromoko, Wonogiri, diduga mengalami keracunan makanan yang dibeli di sekitar sekolah. Akibatnya para siswa tersebut tidak masuk sekolah dan sebagian harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 7 November 2014 berikut;

PROGRAM PEMERINTAH: Akurasi Data Kartu Sakti Dipersoalkan

Advertisement

PROGRAM PEMERINTAH: Akurasi Data Kartu Sakti Dipersoalkan

Sejumlah pemerintah daerah di Soloraya mempertanyakan akurasi data yang digunakan pemerintah pusat untuk program “kartu sakti”. Mereka meminta ada pendataan ulang terhadap calon penerima kartu supaya program itu tak salah sasaran.

Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen, Suyadi, menguraikan semestinya sebelum peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tersebut dilakukan, ada pendataan ulang terhadap para calon penerima. Hal itu lantaran data warga miskin dinamis dari tahun ke tahun.

Advertisement

Dia menguraikan selama ini masih ada warga miskin tak terkaver program untuk penanggulangan kemiskinan yang dikeluarkan pemerintah pusat.

(Baca Juga: Pemkab Sragen Ragukan Data Penerima, Kok Bisa?, Pemkot Solo Minta Tunda KIS, KIP, dan KKS, DPR Pertanyakan Anggaran Kartu Indonesia Sehat, Belum Ada Juklak, Pemkab Boyolali Bingung Mekanisme KIS dan KIP)

FASILITAS PUBLIK: Klaten Krisis Lahan Permakaman

Advertisement

Lahan permakaman di Kabupaten Klaten semakin menyusut beberapa tahun belakangan. Saat ini satu-satunya permakaman umum tingkat kabupaten, Tegal Binangun, Klaten Tengah, lahan kosongnya hanya tersisa 15 persen dari total luas lahan.

Sedangkan sebagian makam di tingkat desa sudah melebihi kapasitas atau overload. Informasi yang dihimpun Espos, Kamis (6/11), hanya 500-an meter persegi lahan dari total luas lahan 3.500 meter persegi yang tersisa di Tegal Binangun.

Sementara itu, sebagian besar pemerintah desa juga kesulitan mencari lahan baru untuk permakaman. Jika persoalan ini tak segera diatasi, dikhawatirkan Klaten bakal mengalami krisis lahan permakaman.

Advertisement

“Luas permakaman di Klaten memang semakin minim,” ujar Kasi Kebersihan Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Widodo, saat berbincang dengan Espos, Kamis.

(Baca Juga: Makam Tumpuk Belum Bisa Diterapkan, Klaten Butuh Permakaman Baru)

KESEHATAN MASYARAKAT: 119 Siswa Diduga Keracunan Makanan

Sebanyak 119 pelajar dari empat sekolah dasar (SD) di Kecamatan Eromoko, Wonogiri, diduga mengalami keracunan makanan yang dibeli di sekitar sekolah. Akibatnya para siswa tersebut tidak masuk sekolah dan sebagian harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.

Informasi yang dihimpun Espos, para siswa yang diduga keracunan makanan itu berasal dari sekolah dasar di Desa Pasekan dan Desa Pucung. Sebanyak 16 anak merupakan siswa SDN 3 Pucung, 27 anak dari SDN 2 Pucung, 35 siswa dari SDN 1 Pasekan, dan 41 siswa dari SDN 3 Pasekan. Hingga berita ini ditulis tercatat masih lima anak yang dirawat di berbagai rumah sakit dan Puskesmas di Wuryantoro.

Faqih Nasir dan Oktavianus, siswa SDN 3 Pucung, dirawat di Puskesmas Wuryantoro; Riyat Wahyu Agusta, pelajar Kelas II SDN 3 Pasekan dan Kheisa Nuraini, siswa Kelas I SDN 2 Pucung, dirawat di RS Anak Astrini; sedangkan Arya Dias, siswa Kelas 1 SDN 2 Pucung dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri. Kasus keracunan makanan yang menimpa para siswa itu terungkap Rabu (5/11).

(Baca Juga: 119 Siswa 4 SD Keracunan Jajanan Sekolah, Es Rp500 Penyebab 119 Siswa 4 SD Keracunan?)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif