News
Jumat, 7 November 2014 - 09:20 WIB

SOLOPOS HARI INI : Harga BBM Bersubsidi Pasti Naik hingga Mobil Amien Rais Ditembak

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Jumat, 7 November 2014

Solopos.com, SOLO – Penembakan mobil Amien Rais dan rencana pencabutan subsidi BBM jadi topik utama Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (7/11/2014). Sebagaimana diberitakan Mantan Ketua MPR, Amien Rais, diteror. Orang tak dikenal menembak Mobil di rumah Amien di Pandeansari Blok II/4 Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (6/11/2014) dini hari.

Dari kenaikan harga BBM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya siap tidak populer terkait kebijakan BBM bersubsidi mengingat hal itu hanya membebani anggaran negara dan tidak produktif. Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, memastikan penaikan harga BBM bersubsidi dilakukan bulan ini.

Advertisement

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Jumat, 7 November 2014, berikut;

GANGGUAN KEAMANAN: Mobil Amien Rais Ditembak

Mantan Ketua MPR, Amien Rais, diteror. Orang tak dikenal menembak Mobil di rumah Amien di Pandeansari Blok II/4 Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (6/11) dini hari.

Advertisement

Tembakan itu mengenai bagian belakang mobil Toyota Harrier warna hitam berpelat nomor AB 264 AR yang diparkir di teras rumah. Polisi masih berupaya mengungkap kasus tersebut.

Satu selongsong peluru ditemukan di luar pagar depan rumah Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN itu. Selain itu, satu proyektil peluru yang sudah pecah menjadi serpihan ditemukan di dalam jok mobil.

Peristiwa penembakan diketahui sekitar pukul 06.00 WIB ketika Harmanto, sopir pribadi Amien Rais, membersihkan mobil. Awalnya Harmanto mendapati bagian belakang sisi kanan mobil kotor.

Advertisement

(Baca Juga: Lubang Tembakan Sempat Dikira Kotoran Burung, Kapolri Kirim Tim Labfor ke Rumah Amien Rais, Mobilnya Ditembak, Amien Kutip Ayat Alquran, Saat Penembakan, Amien Ada di Dalam Rumah)

KEBIJAKAN ENERGI: Pemerintah Pastikan Harga BBM Naik Bulan Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya siap tidak populer terkait kebijakan bahan-bakar minyak (BBM) bersubsidi mengingat hal itu hanya membebani anggaran negara dan tidak produktif. Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, memastikan penaikan harga BBM bersubsidi dilakukan bulan ini.

”Ada yang bilang nanti tidak populer, saya jadi pemimpin bukan untuk populer kok. Itu tanggung jawab pemimpin, kebijakan pasti ada risikonya,” kata Presiden saat membuka Munas Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11).

Presiden mengatakan selama lima tahun ini subsidi yang digelontorkan pemerintah senilai Rp714 triliun. Sementara untuk infrastruktur hanya Rp577 triliun dan Kesehatan Rp202 triliun.

”Apa yang ada di dalam bayangan Bapak Ibu semuanya. Kita ini boros, kita ini konsumtif. Yang justru kita bakar Rp714 triliun. Coba kalau ini dibuat bendungan jadi berapa. Kalau Rp400 miliar satu bendungan, bisa menjadi 1.400 waduk,” kata Presiden.

(Baca Juga: Presiden Siap Tak Populer Gara-Gara Harga BBM, Kader Tolak BBM Naik, PDIP Masih Diam, Harga BBM Pasti Naik November 2014 Ini, Harga Minyak Dunia Turun, Ibas Tolak Harga BBM Bersubsidi Naik)

TANAMAN PANGAN: Umur Pendek Program Singkong Wonogiri

Bupati Danar Rahmanto mencanangkan program 100 hektare lahan singkong di 25 kecamatan di Wonogiri pada 2013 lalu. Program yang menelan anggaran senilai Rp1 miliar tak berlanjut pada 2014. Ikuti laporan wartawan Solopos, Bony Eko Wicaksono, dalam Harian Umum Solopos edisi Jumat, 7 November 2014.

PENCEMARAN NAMA BAIK: Pegiat Antikorupsi Jadi Tersangka

Ketua Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng, Ronny Maryanto, jadi tersangka atas laporan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Ronny menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik dengan dijerat Pasal 27 ayat (3) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 310 dan 311 KUHP. Pemeriksaan Ronny sebagai tersangka dilakukan tim penyidik dari Mabes Polri di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kota Semarang, Ka mis (6/11).

Selain itu, polisi memeriksa wartawan Tribun Jateng, Raka F. Pujangga, yang juga dilaporkan oleh Fadli Zon dalam kasus sama. Sempat beredar kabar di kalangan wartawan, seusai pemeriksaan Ronny akan ditahan.”Saya bersyukur tidak ditahan. Tadi [kemarin] saya diperiksa pukul 14.30 WIB sampai 15.30 WIB,” kata Ronny ketika dihubungi Espos.

Selama pemeriksaan, dia didampingi dua pengacara dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, Ridwan Bakar dan Ainul Yaqin. Ada empat pertanyaan yang diajukan penyidik Mabes Polri yang dipimpin AKBP Slamet Wahyu. ”Pertanyaan seputar laporan saya atas dugaan money politics [politik uang] yang dilakukan Fadli Zon ke Panitia Pengawas Pemilihan Umum [Panwaslu] Kota Semarang dan terkait penyataan saya di media massa,” beber Ronny.

Dia menyayangkan langkah polisi menetapkan dirinya sebagai tersangka karena bisa menjadi preseden buruk bagi masyarakat dalam pemantauan pemilu di kemudian hari. ”Masyarakat akan takut melaporkan karena akan dijadikan tersangka seperti saya,” tandasnya.

(Baca Juga: Dipolisikan Fadli Zon, Aktivis Anti Korupsi Jadi Tersangka, Wartawan Diperiksa)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif