News
Jumat, 7 November 2014 - 12:30 WIB

PENEMBAKAN RUMAH AMIEN RAIS : Sudah 3 Kali Amien Rais Diteror, Din Syamsuddin: Ini Terorisme Politik

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian melakukan olah TKP di sekitar lokasi penembakan mobil milik tokoh Amien Rais, Kamis (6/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Solopos.com, BATU — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin, menyayangkan aksi penembakan terhadap Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (MPP PAN) yang juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais.

Rumah Amien Rais di Kompleks Sawit Sari, Condong Catur, Sleman, ditembak orang tak dikenal hingga menembus body mobil miliknya, Kamis (6/11/2014). Pelaku menggunakan sejata api dan menembak dari luar pagar.

Advertisement

Menurut Din Syamsuddin, aksi penembakan tersebut disinyalir sebagai bentuk terorisme politik dan harus diusut siapa pelaku di balik aksi penembakan tersebut. “Termasuk mengusut apa motif dibalik aksi penembakan tersebut,” kata Din saat dihubungi saat pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) IX Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (MPN PP) di kota Batu, Jawa Timur, Kamis (6/11/2014) malam.

Din Syamsudin juga prihatin dengan aksi ancaman teror yang dilakukan terhadap Amien Rais tersebut. Bagaimanapun Amien Rais adalah tokoh bangsa dan seyogyanya ancaman tersebut tidak terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia.

Kalaupun terjadi perbedaan politik, hal itu dinilai Din Syamsuddin sebagai hal yang wajar. Perbedaan politik memang terjadi sebelum pemilihan presiden (pilpres) lalu. Namun saat ini pilpres telah usai dan Indonesia memiliki presiden dan wakil presiden yang baru.

Advertisement

“Jadi segala hal yang menyangkut perbedaan politik akibat pilpres sudah berlalu. Dan segala bentuk terorisme politik tidak ada tempat di negara Indonesia,” jelas dia.

Karena itu pihaknya mendesak kepada aparat kepolisian untuk segera mengusut dan mengungkap siapa dalang di balik aksi tersebut sekaligus untuk mengetahui apa motifnya. Dikhawatirkan Din Syamsuddin, jika aksi penembakan terhadap Amien Rais tidak segera diusut dan diungkap, teror serupa bisa juga akan dialami oleh tokoh politik yang lain.

“Apalagi ini [teror] merupakan yang kali ketiga dialami Pak Amien Rais,” sebutnya.

Advertisement

Din juga menyayangkan perbedaan politik yang terjadi pasca pilpres juga melahirkan dualisme pimpinan di tubuh Dewan Pimpinan Rakyat (DPR RI). Dualisme tersebut diminta Din untuk segera diakhiri karena tidak memberikan pelajaran politik yang baik kepada masyarakat.

Din meminta semua pihak yang berkepentingan agar mampu mengendalikan diri dan tidak terjebak dalam tindakan yang menimbulkan pro kontra dan berpotensi menimbulkan perpecahan. “Sudah saatnya untuk diakhiri dan kembali memberikan kesempatan kepada pemerintah baru untuk bekerja. Kalaupun ada kritik sebaiknya disampaikan setelah melihat kinerja kabinet selama 100 hari misalnya,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif