SOLOPOS.COM - Ilustrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (JIBI/Solopos/Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memastikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilakukan November 2014 ini. Sayangnya, Sofyan belum menyebut berapa jumlah kenaikannya.
“?Ya benar bulan ini, Insya Allah?. Nanti tunggu saja. Insya Allah, intinya ini bukan kenaikan tapi penyesuaian bagaimana subsidi yang tidak produktif dialokasikan untuk yang lebih produktif,” kata Sofyan seusai memberikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Namun, Sofyan belum menyebut tanggal berapa harga BBM akan resmi dinaikkan. Soal besaran kenaikan pun mantan Menteri BUMN itu belum mau mengungkapkan. “Itu nanti, ditunggu saja. Nantilah ya,” tukas Sofyan.
Berbeda dengan sikap yang ditunjukkan sejumlah politikus PDI Perjuangan yang bersikap bertentangan dengan pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam urusan subsidi BBM itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella menegaskan partainya mendukung penuh rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. “Nasdem satu suara untuk mendukung [kenaikan harga BBM bersubsidi],” kata Patrice Rio Capella di Gedung DPR, Kamis. Patrice mengatakan Nasdem mendukung kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena alasan untuk kepentingan rakyat.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bidang ekonomi, Eko Putro Sandjojo, mengatakan partainya bersepakat dengan wacana pemerintah pimpinan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM. Dalam perhitungan Eko, hanya 20 persen alokasi BBM bersubsidi digunakan oleh yang berhak. “Subsidi BBM salah sasaran,” kata Eko seperti dikutip dari tempo.co. (JIBI/Solopos/Antara/Detik)