Soloraya
Jumat, 7 November 2014 - 22:09 WIB

ANGIN KENCANG BOYOLALI : Karanggede, Klego, Andong, Wonosegoro Diterjang Angin Kencang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angin kencang yang menimpa Andong Boyolali pada 11 Januari 2012 (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI—Hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Boyolali Utara, Jumat (7/11/2014) sore.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, bencana alam tersebut terjadi di empat kecamatan sekaligus, yakni Karanggede, Klego, Andong, dan Wonosegoro.

Advertisement

Hujan deras yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB di masing-masing wilayah kecamatan yeng terkena dampak itu mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan. Bahkan, berdasarkan informasi, dua rumah di Karanggede sampai roboh.

Kepala Seksi (Kasi) Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Wonosegoro, Joko, mengatakan berdasarkan informasi yang dia peroleh, angin kencang mulai terjadi dari arah selatan atau Kecamatan Klego dan terus berlanjut terjadi di wilayah Karanggede, Andong, dan Wonosegoro.

“Antena tivi [televisi] dan atap rumah pada kabur kena angin. Anginnya kencang sekali. Saat ini saja di wilayah Wonosegoro, khususnya di Desa Ketoyan terjadi mati listrik. Informasinya ada tower atau togor listrik yang roboh, mungkin tertimpa pohon atau diterpa angin,” kata Joko saat menghubungi Solopos.comJumat.

Advertisement

Sementara itu saat dihubungi, Camat Karanggede, Binasih, mengatakan di wilayah Kecamatan Karanggede, hujan bercampur angin ribut itu melanda  delapan desa. Akibat kejadian itu, sejumlah rumah di wilayah tersebut mengalam kerusakan cukup parah.

Selain itu, lanjut BInasih, banyak pohon yang patah dan tumbang ke tengah jalan, sehingga mengganggu akses lalul intas.

“Kami masih melakukan pendataan tentang kerusakan dan kerugian, karena banyak lokasi di Karanggede yang terkena dampak hujan dan angin kencang ini. Sedikitnya sampai saat ini [Jumat sore] rterdapat delapan desa yang terkena musibah,” kata Binasih.

Advertisement

Binasih menambahkan delapan desa tersebut, terdiri dari Sendang, Karang Kepoh, Dologan, Klari, Sranten, Kebonan, Tegalsari, dan Bantengan.

Sementara itu, menurut Binasih di Desa Karang Kepoh akses belum lancar atau belum bisa masuk ke wilayah tersebut karena jalan penghubung terhalang  pohon tumbang.

“Saya sendiri sedang di Desa Sendang. Di sini [Sendang] ada dua rumah yang warga yang rooh total. Ya, kami sudah menghubungi seluruh kepala desa untuk segera melakukan pendataan dan melaporkannya kondisi terbaru selama hujan dan angin kencang terjadi ini,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif