Jogja
Kamis, 6 November 2014 - 09:40 WIB

Terdampar di Pantai Karangwuni, Daging Paus Dibagi-bagi Warga

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memotong-motong daging Paus yang terdampar kepada sejumlah warga di Dusun III , Desa Karangwuni, Temon, Rabu (5/11). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Seekor anak paus hitam terdampar di Pantai Karangwuni, Rabu (5/11/2014) pagi. Paus tersebut langsung dibawa ke sebuah lahan dan dagingnya dibagikan ke sejumlah warga setempat.

Winarto, salah seorang warga mengaku saat ditemukan warga paus sudah dalam kondisi mati. Kejadian paus terdampar, kata dia, merupakan yang pertama kalinya terjadi di kawasan pesisir pantai yang berada di Dusun III, Desa Karangwuni, Temon.

Advertisement

“Kejadian pagi tadi, saya baru ngobrol-ngobrol dengan tetangga. Tiba-tiba warga beramai-ramai menuju pantai, katanya ada ikan besar terdampar,” ungkap mantan kepala desa tersebut.

Winarto mengatakan, semula paus tersebut hendak dikubur karena ditakutkan akan mati membusuk dan mencemari lingkungan pantai. Namun, atas kesepakatan warga,  paus akhirnya dipindahkan dan dagingnya dibagikan.

“Kami tadi pindahkan dari pinggir pantai menggunakan kendaraan bak terbuka. Kalau dikira-kira, panjang paus itu mencapai hampir dua meter dengan berat sekitar dua kuintal lebih,” jelas Winarto.

Advertisement

Lebih lanjut Ketua Kelompok Nelayan Ngudi Rejeki Karangwuni itu menambahkan, saat ini nelayan sekitar sedang panen raya ikan teri. Pada umumnya, ikan kecil-kecil berkumpul membentuk koloni, sehingga mengundang pemangsa seperti paus.

“Kemungkinan ikan paus ini mencoba mengejar ikan-ikan kecil, tapi lalu ikut terjaring jala nelayan. Kemudian terdampar di pantai,” imbuh Winarto.

Usai daging mamalia laut itu dipotong-potong, beberapa warga membagikannya ke warga lain. Mujiarti, salah satu warga yang mendapatkan potongan daging mengungkapkan, baru kali itu melihat tekstur daging paus. Dia mengaku penasaran untuk mencicipi daging paus.

Advertisement

“Kalau dari tekstur dagingnya yang berwarna merah, mirip seperti daging kerbau. Baru kali ini saya mau mencoba mengolahnya. Rencananya mau saya olah jadi masakan seperti tongseng,” papar Murjiati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif