Jogja
Kamis, 6 November 2014 - 14:20 WIB

Teh Asli Kulonprogo 'Suroloyo' Siap Bersaing di DIY

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengemas teh Suroloyo beragam ukuran belum lama ini. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Komoditas teh lokal Kulonprogo merek Suroloyo siap masuk pasar dan bersaing di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Harga yang lebih murah menjadi nilai lebih, sekaligus mengangkat produk lokal sesuai dengan slogan Bela Beli Kulonprogo.

Saat ini teh Suroloyo dengan varian teh wangi baru dipasarkan di area lokal karena masih menunggu sertifikat dari Kementerian Hukum dan HAM, sedangkan merek dan produk sudah mengantongi sertifikat pangan industri rumah tangga (PIRT). Kepala Kelompok Usaha Bersama (Kube) Menoreh Jaya Kecamatan Samigaluh Murtiyono menuturkan petani teh di Samigaluh bekerja sama dengan PT Pagilaran dalam pembudidayaan teh di Suroloyo. PT Pagilaran, kata Murtiyono, membeli teh yang dipanen oleh petani seharga Rp1.000 per kilogram (kg).

Advertisement

“Kondisi para petani teh sekarang lebih baik, karena sudah ada standardisasi harga, sebelum dibeli PT Pagilaran, harga teh jatuh karena tidak lebih dari Rp1.000 per kg, tidak hanya itu petani teh juga mendapat insentif dari pemerintah sebesar Rp250 per kilogram,” jelasnya belum lama ini.

Setelah teh dikeringkan di PT Pagilaran, petani mengambil sekitar 10 kuintal per bulan untuk dikemas dan dipasarkan dengan merek Suroloyo. Dari 10 kuintal teh kering, para petani mengemas ke dalam ukuran 45 gram dan 90 gram.

“Untuk harga teh kemasan 45 gram sekitar Rp1.500 sampai Rp2.000 per bungkus, sedangkan kemasan 90 gram dijual Rp3.500 per bungkus, harga tersebut di bawah harga pasar yang rata-rata sudah mencapai Rp4.500 per 90 gram,” jabar Murtiyono.

Advertisement

Diuraikannya, mengingat belum genap setahun berjalan, pembukuan mengenai omzet penjualan masih dalam proses.

Sukohadi, 50, salah satu petani teh, menyebutkan produksi teh Suroloyo sekitar lima sampai enam ton per hektare setiap bulan.

“Dalam satu minggu dapat petik hingga empat kali dan keseluruhan teh yang disetor ke PT Pagilaran mencapai satu ton per hari,” tuturnya.

Advertisement

Ia mengaku memiliki 2.000 meter persegi lahan teh, sementara luas lahan teh secara keseluruhan di Samigaluh mencapai 58 hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif