News
Kamis, 6 November 2014 - 09:26 WIB

SOLOPOS HARI INI : PDIP Sindir JK Soal Kenaikan Harga BBM, Efisiensi Anggaran PNS hingga Reformasi Birokrasi Perizinan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Kamis, 6 November 2014

Solopos.com, SOLO – Perang argumentasi renacana pencabutan subsidi BBM jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (6/11/2014). Diberitakan Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, menyindir JK lebih bernafsu menaikkan harga bahan BBM bersubsidi ketimbang Jokowi.  Tudingan ini dibalas JK dengan menyebut pernyataan Effendi sebagai sikap pribadi.

Selain polemik ini, reformasi birokrasi bidang perizinan, efisiensi anggara PNS di Soloraya hingga potensi holtikultura di Tawangmangu jadi topik lain di halaman depan Solopos.

Advertisement

Simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Kamis, 6 November 2014 berikut;

KEBIJAKAN BBM BERSUBSIDI: Elite PDIP Sindir JK

Advertisement

KEBIJAKAN BBM BERSUBSIDI: Elite PDIP Sindir JK

Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, menyindir Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) lebih bernafsu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi). JK menyebut tudingan tersebut sebagai pernyataan pribadi Effendi dan bukan sikap partai.

”Itu statement pribadi,” kata JK di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/11). Sebelumnya, Effendi Simbolon menyatakan partainya belum menentukan sikap soal kenaikan harga BBM. Dia menyesalkan sikap JK yang seolah bernafsu mendorong kenaikan harga BBM.

Advertisement

”Kita belum punya diversifi kasi energi, kok energi tidak ditangani? Kok yang diurusi masalah penanganan masalah jaring pengaman sosial? Sementara harga keekonomian dicapai, akhirnya kita meliberalisasi komoditas. Siapa yang diuntungkan?” tegasnya.

(Baca Juga: Ini Alasan Rieke Diah Pitaloka Tolak Jokowi Cabut Subsidi BBM, DPR Menentang, Ini Rencana Jokowi Setelah, Menaikkan Harga BBM, BBM Naik Bisa Picu Inflasi 5%)

EFISIENSI ANGGARAN: Honor Kepanitiaan PNS Bisa Dipangkas

Advertisement

Pemerintah daerah di wilayah Soloraya sepakat mengefi sienkan anggaran belanja pegawai dan meningkatkan anggaran belanja pembangunan. Salah satu caranya dengan memangkas honor kepanitiaan.

Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa, saat ditemui Espos di DPRD Solo, Rabu (5/11), menyambut baik keinginan Presiden Jokowi [Joko Widodo] yang meminta pemerintah daerah mengurangi anggaran gaji pegawai.

“Pemerintah daerah, terutama Solo bisa menghitung ulang jumlah PNS di setiap SKPD [satuan kerja perangkat daerah]. Kalau di pendidikan, jelas tidak bisa digeser. Tapi di SKPD lainnya masih ada peluang pergeseran sehingga bisa mengurangi belanja untuk gaji pegawai. Namun, semua itu butuh waktu 1-2 tahun dan harus didukung dengan keberanian kepala daerah,” kata Teguh.

Advertisement

(Baca Juga: Pemkab Boyolali Siap Batasi Anggaran Belanja Pegawai, Solo Masih Butuh 446 Tenaga Kesehatan)

REFORMASI PERIZINAN: Layanan Siluman Belum Hilang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam memangkas dana alokasi khusus (DAK) jika daerah tidak menerapkan layanan perizinan terpadu satu pintu (one stop service) sebagai wujud reformasi birokrasi. Di Soloraya, baru Sragen yang sudah menerapkan layanan perizinan satu pintu.

Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setyawan, mengatakan pelayanan siluman sering terjadi saat pengurusan izin yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Saat itulah layanan siluman dengan menjanjikan pemangkasan waktu perizinan dengan imbalasan sejumlah uang.

(Baca Juga: Jokowi Pusatkan Perizinan Investasi di Satu Pintu, Pengamat: One Stop Service Bikin Kepala Daerah Takut, Kehilangan Pendapatan Siluman, Reformasi Birokrasi, BPN Tetap Buka Sabtu-Minggu)

POTENSI HORTIKULTURA: Stroberi Tumpuan Rezeki Warga Lereng Lawu

Sekitar 90 persen warga Dusun Tlogo Dlingo, Gondosuli, Tawangmangu menanam stroberi. Setiap panen stroberi di tepi jalan atau pengunjung bisa memetik sendiri di kebun. Wartawan Solopos, Bayu Jatmiko Adi, melaporkan liputan di desa tersebut.

Warga Dusun Tlogo Dlingo, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar sangat akrab dengan pohon stroberi. Buah berwarna merah itu sudah menjadi produk andalan dusun itu. Tak mengherankan stroberi banyak ditanam di pekarangan rumah, polybag, atau ladang warga.

Pada musim panen, sepanjang jalan utama Tawangmangu-Magetan di Tlogo Dlingo juga menyuguhkan pemandangan berbeda. Para petani penghasil stroberi mendirikan lapak-lapak sederhana di tepi jalan. Salah satu petani stoberi di Tlogo Dlingo yang juga Kepala Desa Gondosuli, Pangat, mengatakan hampir semua masyarakat di Tlogo Dlingo adalah petani stroberi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif