Jogja
Kamis, 6 November 2014 - 08:20 WIB

Sejumlah Ayam di Selomartani Ditemukan Mati, Karena Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ayam mati (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, SLEMAN—Beberapa ekor ayam milik warga Dusun Pondok, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, ditemukan mati pada Rabu (5/11/2014). Meski jumlah kerugian materiil tidak terlalu banyak, warga mengkhawatirkan adanya virus yang dapat menyebar ke manusia.

Peristiwa ayam mati mendadak di Dusun Pondok memang bukan kali pertama terjadi. Peristiwa serupa sebelumnya juga terjadi pada Januari 2014 lalu. Saat itu, sedikitnya 40 ekor ayam milik warga bernama Boimin, 59, dan Kasno, 60, yang tinggal di RT05/RW 02 juga mati mendadak dengan ciri leher membiru. Kemudian pada Maret 2014, sejumlah ayam milik Lasono, 35, dan Wagiyem, 60, warga RT04/RW01 juga tiba-tiba mati. Sejumlah warga kala itu terpaksa menjual ayam mereka yang masih hidup dengan harga murah, agar tidak terlalu merugi.

Advertisement

Kini kejadian serupa terulang lagi. Pada Selasa (4/11/2014) hingga Rabu (5/11/2014) pagi, ayam milik Ida Aninda, 30, yang tinggal di RT04/RW01 mati mendadak. Ia menceritakan,  sebanyak tiga ekor ayamnya tiba-tiba mati.

“Padahal saat siang harinya masih kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit,” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/11/2014).

Ia menambahkan, pada Rabu (5/11/2014) satu ekor ayamnya kembali mati. Padahal ayam tersebut saat pagi masih terlihat sehat. Sebelum mati, ayam itu mengeluarkan air liur yang seperti biasa. Ayam itu langsung dikubur karena khawatir menular. Terlebih dirinya memiliki anak kecil sehingga dikawatirkan rentan akan penularan tersebut.

Advertisement

“Langsung dikubur karena takut nanti ada virus yang bisa menular ke yang lain,” ungkapnya.

Ternyata bukan hanya ayam milik Ida yang mati. Hal yang sama juga dialami Sarjiyem yang masih satu lokasi RT dengan Ida. Seekor ayam milik Sarjiyem ikut mati pada Selasa (4/11/2014) malam. Warga masih tanda tanya penyebab peristiwa matinya ayam secara mendadak. Meski sudah beberapa kali terjadi peristiwa tersebut tapi belum pernah dilakukan upaya penyemprotan virus atau antisipasi oleh dinas terkait. “Sampai saat ini baru dua warga pemilik ayam yang mengalami kejadian tersebut. Belum tahu kalau yang lainnya lagi. Tapi semoga saja sudah selesai dan tidak ada lagi,” ujarnya.

Kepala UPT Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Sleman Harjanto menyatakan warga tidak perlu panik terkait dengan adanya ayam mati mendadak. Penyebabnya sangat dimungkinkan karena musim pancaroba yang terjadi saat ini. Ia menyarankan agar para pemilik ayam lebih memberikan makan yang berkualitas, agar ayam memiliki ketahanan stamina sehingga tidak mudah virus yang masuk.

Advertisement

“Rata-rata [yang mati] ayam yang diliarkan, tapi memang saat ini sedang pancaroba sehingga mudah terserang virus,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif