Jogja
Kamis, 6 November 2014 - 18:40 WIB

Pejabat Gunungkidul Diajak Keliling Pantai, Apa Hasilnya?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana fam tour yang diikuti Muspida serta Kepala SKPD di Gunungkidul, Rabu (5/11/2014).(Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Wilayah Gunungkidul yang berpantai dinilai rawan untuk penyelundupan imigran gelap. Baik pejabat maupun masyarakat harus sadar akan ancaman keamanan tersebut.

“Itulah kenapa fam tour ini digelar dengan mengajak seluruh Muspida dan kepala SKPD. Agar semua mengenal lebih dekat wilayah Gunungkidul dan bahu membahu mengamankan bersama,” ujar Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono saat acara fam tour, Rabu (5/11/2014).

Advertisement

Fam tour mengunjungi lima pantai di Gunungkidul. Menurut Budi, pantai merupakan wilayah yang sensitif. Mulai dari isu tanah pekulen, sultan ground, sarang teroris dan imigran gelap.

Ia menambahkan sebagai pejabat di Gunungkidul, sudah sewajarnya saling bahu-membahu untuk menjaga keamanan dan kelestarian Gunungkidul.

“Jadi, kewajiban mengamankan Gunungkidul tidak hanya milik Pak Kapolres dan Pak Dandim saja. Tapi, tanggung jawab semua,” ungkap dia.

Advertisement

Kepala Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Faried Zulkarnaen menyetujui hal itu. Menurutnya, kerjasama tersebut merupakan bentuk sinergitas. “Tidak hanya SKPD namun juga dengan elemen masyarakat,” ujar dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Agus Priyanto mendukung pengembangan wisata pantai di Gunungkidul. Namun, ia berharap, kelestarian alam juga diperhatikan.

“Jangan semua pantai dibuka untuk umum. Karena ada beberapa pantai yang menjadi tempat berlangsungnya siklus kehidupan biota laut seperti menjadi tempat pendaratan penyu. Maka, harus benar-benar dijaga keberadaannya,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif