Jogja
Kamis, 6 November 2014 - 11:40 WIB

Korban Keracunan Mendoan Terus Dipantau, Satu Masih Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rubini, 36, salah satu korban diduga keracunan tempe masih terbaring lemas di bangsal perawatan RSUD Wates, Selasa (4/11/2014). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo telah mengirimkan sampel uji laboraturium terkait keracunan yang menimpa satu keluarga asal Dusun Tirto, Desa Hargotirto, Kokap. Satu korban diduga keracunan sampai saat ini masih kritis dan masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RSUD Wates.

Kabid Pelayanan Medik dan Pengembangan Mutu RSUD Wates Sri Budi Utami mengatakan, sampai saat ini tiga anak yang mengalami keracunan masih dirawat intensif. Satu di antaranya yang masih berusia enam tahun, kondisinya masih kritis.

Advertisement

“Karena kondisi anak tersebut saat dibawa pertama kali ke mari dalam keadaan kejang dan pernafasan agak berat. Kami berusaha mengoptimalkan perawatan dengan peralatan yang ada,” ujar Budi, Rabu (5/11/2014).

Lebih lanjut Budi memaparkan, sampel untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut telah dikirimkan ke Dinas Kesehatan untuk segera ditindak lanjuti. Pasalnya, diduga penyebab keracunan berasal dari tepung terigu yang diolah korban.

“Kami sudah kirim sampel ke Dinkes untuk diuji laboratorium Kami juga masih menunggu hasilnya, apakah betul keracunan dan apa penyebabnya,” imbuh dia.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Bambang Haryatno mengatakan, sampel penyebab keracunan pada keempat korban telah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Jogja. Sampel yang diujikan yakni, sisa adonan, tepung terigu, muntahan dan urin penderita.

“Kami sudah kirimkan sampelnya ke BLK Jogja. Kemungkinan dalam minggu-minggu ini hasilnya sudah keluar,” jelas Bambang.

Bambang menambahkan, kejadian tersebut diduga dari makanan yang dikonsumsi korban. Apalagi dari lapporan, tepung yang digunakan sudah lewat dari masa berlakunya. Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat dapat lebih mencermati bahan makanan yang akan dikonsumsi maupun yang akan diolah.

Advertisement

“Kami mengimbau pada masyarakat agar lebih berhati-hati mengolah bahan makanan. Diperhatikan dulu masa kedaluwarsanya, kebersihan makanan, tempat serta peralatan untuk mengolahnya juga harus diperhatikan dengan baik,” kata Bambang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif