Soloraya
Kamis, 6 November 2014 - 17:15 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Pemkab Wonogiri Kaji Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian BBM (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI – Rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berpotensi memicu panic buying di kalangan masyarakat. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengkaji kemungkinan pemberlakuan pembelian BBM bersubsidi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Guruh Santoso, mengatakan pihaknya menunggu surat resmi dari Pemerintah Pusat ihwal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Advertisement

“Tak menutup kemungkinan ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Namun, tergantung kebijakan Bupati nanti seperti apa,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (6/11/2014).

Menurut Guruh, pihaknya akan mengkaji rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi dengan Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pengairan (Dinas ESDMP) Wonogiri.

Lebih jauh, Guruh menjelaskan, fenomena memborong BBM bersubsidi atau panic buying terjadi saat kenaikan harga BBM bersubsidi pada tahun lalu.

Advertisement

Kala itu, konsumen berlomba-lomba membeli BBM bersubsidi sesaat sebelum harga BBM bersubsidi dinaikkan.

“Di setiap daerah juga terjadi panic buying tapi kondisi pembelian BBM akan normal kembali setelah tiga hari-sepekan,” kata dia.

Di sisi lain, seorang pengusaha SPBU di Wonogiri, Toto Prasojo, mengungkapkan belum menerima informasi resmi dari Pertamina terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Advertisement

Setiap hari, jatah pasokan BBM bersubsidi di SPBU miliknya 20-24 kiloliter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif