News
Rabu, 5 November 2014 - 09:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Jokowi Batasi Anggaran PNS, Preview Ajax vs Barcelona hingga Bencana Kekeringan Soloraya

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Rabu, 5 November 2014

Solopos.com, SOLO – Kebijakan Jokowi terkait pembatasan anggaran PNS di APBD jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (5/11/2014). Diberitakan Jokowi meminta gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia mengkaji kembali postur APBD di daerah masing-masing.

Solopos hari ini juga menampilkan preview Liga Campions antara Ajax yang menjamu raksasa Catalan, Barcelona. Masalah kekeringan dan sosialisasi kartu sakti jadi bagian lain di halaman depan Harian Umum Solopos edisi Rabu (5/11/2014). Simak rangkuman beritanya berikut;

Advertisement

PEMBANGUNAN DAERAH: Jokowi: Batasi Anggaran PNS di APBD

Pemerintah pusat berencana membatasi alokasi anggaran rutin pemerintah daerah untuk gaji pegawai dan mengutamakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bagi program pembangunan.

Advertisement

Pemerintah pusat berencana membatasi alokasi anggaran rutin pemerintah daerah untuk gaji pegawai dan mengutamakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bagi program pembangunan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia mengkaji kembali postur APBD di daerah masing-masing. APBD sebagian besar kabupaten/kota, menurutnya, masih mengalokasikan sekitar 80% anggaran untuk belanja pegawai. “Anggaran aparat 80% dan 20% anggaran pembangunannya. Bahkan ada yang 85%:15%,” kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11).

(Baca Juga: Belanja Aparat Capai 80%, Jokowi: Pangkas Anggaran Pegawai!)

Advertisement

Barcelona bertekad mulai kembali dari nol. Setelah kalah secara beruntun dalam dua laga terakhir di Liga Primera, tim berjuluk Los Blaugrana membidik kebangkitan ketika bertandang ke markas Ajax Amsterdam pada putaran Grup F Liga Champions di Amsterdam Arena, Amsterdam, Kamis (6/11) pukul 02.45 WIB.

Setelah sepekan sebelumnya tumbang 1-3 dari rival bebuyutan mereka Real Madrid di pentas el clasico, tim raksasa Catalan tersebut dipermalukan Celta Vigo 0-1 pada bentrok Liga Primera di Camp Nou, Minggu (2/11) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Barca kehilangan takhta di puncak klasemen sementara Liga Primera.

Manajer Barcelona, Luis Enrique, pun meminta agar Lionel Messi dkk. Segera berdiri tegak dan tak meratapi terlalu lama penampilan buruk mereka dalam dua laga terakhir itu.

Advertisement

Pasalnya, duel melawan juara Eredivisie Belanda nanti sangat penting bagi Barcelona untuk segera memastikan diri lolos ke fase knock-out. Apabila menang di kandang Ajax, tim berjuluk Los Cules tersebut akan dipastikan melangkah ke babak 16 besar dengan syarat APOEL gagal mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG).

(Baca Juga: Raksasa Catalan Bertekad Bangkit di Amsterdam, AJAX VS BARCELONA : Preview, Prediksi, Head to Head dan Perkiraan Pemain)

BENCANA KEKERINGAN: Sehari Berjalan 10 Km demi Air Bersih

Advertisement

Perempuan itu bernama Jumiatun. Perempuan yang mengaku sedang hamil enam bulan itu mengaku harus berjalan kaki sepanjang dua kilometer setiap hari untuk mencari air bersih.

Jumiatun yang berusia 30 tahun itu harus memenuhi kebutuhan air bersih bagi keluarganya untuk memasak, mencuci, mandi dan sebagainya. Suaminya, Ngalimun, 32, tidak bisa membantunya karena harus pergi ke sawah untuk mencari rumput.

“Ya mau bagaimana lagi. Kalau enggak begini ya enggak dapat air. Lagi pula enggak ada orang lagi, ibu sudah tua, anak masih kecil, dan suami harus kerja,” kata dia saat ditemui Espos di halaman Madrasah Ibtidaiah (MI) Muhammadiyah Ngasinan, Desa Garangan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Sabtu (1/11).

Dalam satu hari dia harus bolak-balik dari rumah ke sumber air lima kali. Dengan demikian, dia harus berjalan 10 kilometer dalam sehari. Saat pagi buta sekitar pukul 04.30 WIB dia harus berangkat bersama warga lain untuk mengambil air yang jaraknya cukup jauh.

(Baca Juga: 44 Desa di Boyolali Darurat Kekeringan, Sawah Kurang Pasokan Air, Produksi Padi Selogiri Anjlok 1.050 Ton, Petani Miri Minta Hujan Buatan, Pemkab Sragen: Biayanya Mahal)

MASALAH KEMISKINAN: Pemkot Solo Tunggu Sosialisasi Kartu Sakti

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih menunggu sosialisasi program “kartu sakti” yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Solo, Agus Djoko Witiarso, ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/11), mengatakan belum mengetahui bagaimana teknis pelaksanaan program “kartu sakti”.

Program itu meliputi Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Menurut Agus, data yang digunakan untuk menetapkan penerima kartu tersebut juga belum diketahui sumbernya. ”Kami belum tahu pemerintah pusat pakai data apa. Yang jelas data BPS dengan data kami berbeda,” kata dia.

Menurut Agus, perlu ada sinkorinisasi data jumlah warga miskin versi BPS dengan data milik Pemkot. Pemkot menggunakan 25 parameter dalam mendata warga miskin yang terus dipantau secara real time.

(Baca Juga: Pemkot Solo Buta Teknis Pelaksanaan Kartu Jokowi, Distribusi Kartu Jokowi di Solo Belum Pasti, Kartu Jokowi Geser PKMS dan BPJS, DKK Solo Belum Tahu…)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif