Lifestyle
Rabu, 5 November 2014 - 11:40 WIB

KISAH UNIK : Ini Mesin Simulasi Melahirkan untuk Laki-laki

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan laki-laki menjajal alat simulasi melahirkan (Dailymail)

Harianjogja.com, JOGJA-Apa jadinya jika dunia ini terbalik? Laki-laki lah yang ditakdirkan melahirkan? Jika itu terjadi, mungkin pepatah lama yang mengatakan jika laki-laki yang mendapat kesempatan melahirkan, manusia pasti sudah punah mungkin dapat terjadi.

Sebagai bentuk upaya menumbuhkan empati kepada pasangan, Rumah sakit di Jinan, Shandong, Tiongkok Timur merilis alat simulasi melahirkan untuk laki-laki. Dengan alat ini, laki-laki dapat merasakan sakitnya melahirkan.

Advertisement

Begitu alat ini dirilis untuk publik, peminatnya cukup tinggi. Rata-rata relawan yang bersedia menjajal alat ini ialah laki-laki dengan pasangan yang tengah hamil. Dengan alat ini, pihak rumah sakit ingin menunjukkan kepada laki-laki bagaimana menderitanya seorang perempuan saat melahirkan. Melalui cara ini, diharapkan laki-laki akan lebih menghormati perempuan.

“Dengan kegiatan ini, kesadaran laki-laki untuk menghargai perempuan saat menjalani proses kehamilan selama sembilan bulan hingga melahirkan terus meningkat,” terang perwakilan dari rumah sakit kepada CEN seperti dilansir dari Dailymail.

Advertisement

“Dengan kegiatan ini, kesadaran laki-laki untuk menghargai perempuan saat menjalani proses kehamilan selama sembilan bulan hingga melahirkan terus meningkat,” terang perwakilan dari rumah sakit kepada CEN seperti dilansir dari Dailymail.

Untuk menciptakan kontraksi dan rasa sakit saat melahirkan, pihak teknisi rumah sakit menggunakan mesin simulasi yang ditempel di perut laki-laki. Dengan alat ini, laki-laki akan merasakan kejutan-kejutan listrik untuk menimbulkan efek kontraksi.

Dalam kegiatan tersebut, memang tidak seluruh laki-laki langsung bersedia mencoba. Sebagian di antaranya ada yang dipaksa oleh pasangan tetapi sebagian justru dengan sukarela dan antusias menjajal.

Advertisement

“Ketika dia mendengar adanya alat ini, dia memintaku untuk mencoba supaya saya tahu bagaimana rasanya melahirkan,” imbuhnya.

“Harus saya akui, saya penasaran, jika memang rasa sakitnya begitu hebat, saya harus mengubah perilaku saya. Dan, ternyata rasanya sangat menyakitkan. Saya hanya bertahan beberapa menit. Jika hal ini terjadi selama beberapa jam, saya tidak tahu apakah saya sanggup menahannya,” papar dia.

Alat simulasi sebenarnya sudah diperkenalkan sejak hari ibu China yang lalu. Kala itu, relawan laki-laki di Nanchang, Jiangxi, Tiongkok Selatan telah menjajalnya. Sekitar 20 laki-laki di antaranya juga telah memberikan kesaksian mengenai sakitnya melahirkan kepada TV lokal. Alat ini juga dilengkapi level sakit yang dapat dijajal dengan skala 50-500.

Advertisement

Lain Inglis, 31, penyanyi dari Inggris yang tinggal dan bekerja di Tiongkok pun sempat mencoba alat ini.

“Sakit ini tidak dapat saya tahan, sangat luar biasa. Saya hanya dapat bertahan di level 100,” kata dia.

“Sangat menyakitkan. Kini saya mengerti mengapa istri saya berteriak minta obat ketika melahirkan,” terang relawan lain, Lee Hao.

Advertisement

Dari sekian bapak yang menjajal, Zhou Nan merupakan laki-laki yang sukses menahan rasa sakit sampai level 500.

“Saya ayah dari kembar tiga dan ingin merasakan sakit luar biasa yang dirasakan istri saya saat melahirkan. Rasanya memang sangat buruk, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan kaum perempuan. Inilah yang membuat saya semakin mengagumi perempuan,” papar Zhou Nan.

Alat simulasi ini sebenarnya hanya dapat dijajal maksimum selama 30 detik untuk per orang. Namun senyatanya, proses melahirkan dapat mengabiskan waktu berjam-jam, sebagian kasus khusus bahkan memakan waktu lebih dari sehari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif