Jogja
Rabu, 5 November 2014 - 19:40 WIB

Hujan Tak Kunjung Turun di Gunungkidul, Petani Mulai Khawatir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hujan yang tak kunjung turun, membuat sebagian petani resah. Mereka khawatir stok bahan pangan akan semakin menipis.

Salah satu petani di Dusun Pucung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari Wasikem mengatakan, saat ini para petani sudah menyiapkan ladang untuk ditanami. Menurutnya, ladang miliknya dan petani lain sudah diolah dan diberi pupuk.

Advertisement

“Bahkan sudah disiapkan lubang untuk menanam padi. Kami tinggal menunggu hujan turun,” ujar dia, di Dusun Pucung, Selasa (4/11/2014).

Wasikem menambahkan, biasanya ia sudah mulai menanam padi memasuki November. Padi tersebut merupakan bahan pangan pokok yang dia gunakan untuk hidup selama satu tahun ke depan.

“Jika panen padi, tidak kami jual. Tapi kami gunakan untuk keperluan makan sehari-hari,” ujar dia.

Advertisement

Ia mengatakan, pada panen tahun lalu ia berhasil mengumpulkan 40 sak gabah. Biasanya, jumlah tersebut cukup hingga panen berikutnya. Namun, Wasikem khawatir persediaan makanannya akan menipis jika hujan tidak juga turun.

“Sudah mulai mendung. Tapi, belum juga hujan,” imbuh dia.

Petani lainnya Mariyo mengaku, ia juga merasakan kekhawatiran yang sama. Mariyo mengaku, penggunaan beras stok tahun lalu masih seperti biasa. Namun, jika hujan tak kunjung datang, ia takut persediaan akan menipis.

Advertisement

“Padahal, dari tanam hingga panen, padi memerlukan waktu tiga bulan,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif