Otomotif
Selasa, 4 November 2014 - 03:15 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Industri Otomotif Diprediksi Shock Tiga Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - 11th Most Auto Show di Solo Square Mall, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Rencana pemerintahan baru pimpinan Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai akan semakin membuat penjualan produk otomotif menjadi terhambat. Meski begitu, dampak tersebut dinilai tidak akan lama, hanya sekitar tiga bulan.

Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (Most), Ibnu R. Sahoer, mengatakan kenaikan harga BBM akan berpengaruh ke berbagai sektor, salah satunya adalah otomotif. Padahal pada tahun ini, penjualan otomotif tersendat karena masalah politik.

Advertisement

Terlebih lagi, kata dia, kenaikan harga BBM terjadi di akhir tahun sehingga semakin mempersulit untuk mengejar kenaikan penjualan di tahun ini. Oleh karena itu, penyesuaian dan penyusunan strategi sulit dilakukan karena waktu sudah sangat mepet.

Menurut dia, biasanya penjualan pada November tinggi, tapi kali ini diperkirakan tidak akan terlalu tinggi. Pada awal tahun depan, diperkirakan penjualan masih belum bisa kembali normal dan masih cukup berat bagi perusahaan otomotif. Apalagi ada kemungkinan harga mobil juga akan terkerek naik pada tahun depan.

Hal itu, menurut dia disebabkan biaya transportasi dan harga sparepart biasanya juga akan naik. Namun dia, mengatakan kenaikan harga BBM tidak hanya terjadi kali ini saja tapi sudah terjadi beberapa kali. Selama ini meski ada kenaikan harga BBM, perusahaan otomotif juga masih bisa bertahan.

Advertisement

“Kalau harga BBM naik biasanya masyarakat akan wait and see sehingga penjualan [otomotif] akan tersendat. Tapi biasanya tidak akan lama, paling setelah tiga bulan kenaikan harga BBM, penjualan akan kembali normal,” ungkap Ibnu saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/11/2014).

Tunggu Adaptasi
Dia mengatakan setelah masyarakat mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada, biasanya penjualan akan kembali seperti biasa. Ibnu menyampaikan tidak hanya kendaraan baru yang akan terkena imbas dari kenaikan harga BBM tapi kendaraan second hand juga akan ikut terimbas dan penjualan semakin sulit.

Sementara itu, data dari Bank Indonesia (BI) Solo menunjukkan pada September 2014 terjadi penurunan penyaluran kredit kendaraan bermotorsekitar 1,44% dari bulan sebelumnya. Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Ismet Inono, pada September semua kredit kendaraan bermotor (KKB) turun, seperti kendaraan roda dua turun sekitar 4,06% dan kendaraan roda empat turun sebanyak 0,34%. Penurunan paling tinggi terjadi pada penyaluran kredit kendaraan truk dan roda empat atau lebih yang turun hingga 6,33%.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif