Soloraya
Selasa, 4 November 2014 - 04:15 WIB

KEKERINGAN DI WONOGIRI : Sawah Kurang Pasokan Air, Produksi Padi Selogiri Anjlok 1.050 Ton

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Rachman)

Solopos.com, WONOGIRI – Penutupan Bendung Colo sepanjang Oktober lalu mengakibatkan gagal panen di wilayah Wonogiri. Produksi padi di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, anjlok sekitar 1.050 ton.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, mengatakan sekitar 150 hektare sawah di Selogiri dipastikan gagal panen alias puso pada masa tanam (MT) III.

Advertisement

Rata-rata setiap hektare sawah menghasilkan padi sebanyak tujuh ton. Artinya, produksi tanaman padi pada MT III menyusut sekitar 1.050 ton.

“Dampak penutupan pintu air Bendungan Colo berimbas pada penurunan produksi padi pada MT III,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa (4/11/2014).

Lantaran penutupan pintu air Bendungan Colo, lahan pertanian kurang mendapat pasokan air selama musim kemarau. Otomatis, ratusan hektare lahan pertanian gagal panen imbasnya produksi tanaman padi merosot tajam.

Advertisement

Selain pasokan air kurang, tambah dia, lahan persawahan gagal panen lantaran serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama wereng batang cokelat dan tikus. 

Seorang petani asal Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Tukidi, 60, mengakui mayoritas lahan pertanian di wilayahnya gagal panen lantaran kekurangan pasokan air. Menurut dia, musim kemarau tahun ini lebih panjang dibanding tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif