News
Selasa, 4 November 2014 - 14:00 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Proyek Pembangkit Listrik Mandek 6 Tahun Terganjal Izin, Jokowi Geram

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet pertama bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para menteri, Senin (27/10/2014). Presiden memberikan arahan kepada para menteri agar langsung bekerja serta meminta agar menteri koordinator langsung melakukan koordinasi dengan para menteri di jajaran masing-masing. (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan waktu satu tahun bagi seluruh pejabat daerah untuk mempersiapkan layanan satu atap atau one stop service guna meningkatkan kinerja pemerintah.

“Saya sudah melihat di provinsi, one stop service banyak yang sudah siap. Tapi masih banyak yang belum. Mulai tahun depan akan kita berikan waktu setahun, setelah itu tidak ada waktu lagi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Kabinet Kerja 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2014), seperti dikutip Antara.

Advertisement

Di hadapan para pejabat daerah itu, Presiden Jokowi menegaskan akan ada sanksi bagi pemerintah daerah yang belum mempunyai layanan satu atap. Ia bahkan tidak menutup kemungkinan adanya sanksi dalam bentuk pemberhentian dana alokasi khusus.

Ia menyebut hal itu sebagai politik anggaran. “Meski pun saya tahu di DAU ada caranya, tapi memang harus kita lakukan, supaya kita bisa men-drive agar semuanya siap menerima one stop service,” katanya.

Presiden menilai layanan satu atap sebagai salah satu cara untuk menghentikan keluhan publik pada masalah perizinan.

Advertisement

Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan bahwa saat berkunjung ke Palembang ia memperoleh laporan ada proyek pembangunan pembangkit listrik yang tidak selesai setelah enam tahun hanya karena masalah izin. “Bayangkan enam tahun, padahal kita tahu, di Sumsel sangat kekurangan,” katanya seraya menambahkan bahwa kasus Palembang bukan satu-satunya masalah terkait izin.

Seusai membuka rapat koordinasi nasional itu Presiden Jokowi melakukan foto bersama dengan para peserta rapat di tangga Istana Merdeka.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif