News
Senin, 3 November 2014 - 08:40 WIB

TAWURAN MAHASISWA : Ini Kronologi Tawuran

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tindak anarkistis (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN-Minggu (2/11/2014) subuh mungkin menjadi hari yang paling ingin dilupakan bagi warga Prayan Kulon, RT05/RW37, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman. Pagi hari yang seharusnya diawali dengan aktivitas santai justru diwarna kekerasan. Sebab sekelompok mahasiswa melakukan penyerangan terhadap kelompok mahasiswa lain. Berikut kronologi tawuran mahasiswa.

Pukul 04.00 WIB
Peristiwa berawal saat adanya sekelompok mahasiswa berputar-putar menggunakan sepeda motor di area Depok, Sleman, sekitar pukul 04.00 WIB.

Advertisement

Melarang
Petugas Polsek Depok Barat sempat berusaha melarang mereka saat tiba kawasan Babarsari. Kelompok ini kemudian kembali ke tempat tinggalnya. Kendati demikian, sekitar pukul 05.00 WIB, mereka membawa senjata tajam dan pentungan menuju ke arah kawasan Prayan Kulon, Dusun Suropadan, Condong Catur.

Di Prayan Kulon
Saat tiba di Prayan Kulon, kelompok mahasiswa ini memarkir puluhan motor di pinggir jalan dan masuk salah satu gang. Kemudian mereka melakukan sweeping di rumah warga dengan mencari kelompok mahasiswa lain yang tinggal di kampung tersebut.

Langsung Meluncur
Beruntung petugas dari Polres Sleman dan Brimob Polda DIY cepat mendapatkan informasi dan langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk pencegahan. Kendati demikian, saat petugas berusaha mencegah, kelompok ini melawan petugas dengan melempari batu, senjata tajam dan pentungan.

Advertisement

Bom Asap
Kelompok pemuda ini bahkan sudah menyiapkan sejenis bom asap dan dilemparkan kepada petugas. Berkali-kali petugas mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata. Sejumlah warga pun terkena dampak dari banyaknya gas air mata, bahkan ada salah satu yang pingsan.

Mobil Rusak
Agar tidak memperkeruh suasana, dua jalur menuju Prayan ditutup total. Hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kelompok lain yang akan datang membantu. Sebuah mobil milik warga rusak karena terkena amukan kelompok mahasiswa ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif