Entertainment
Senin, 3 November 2014 - 22:45 WIB

PENTAS TARI : Tari Kontemporer Alumnus ISI Solo Pentas Perdana Jago di ISI Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Boby Ari Setiawan (JIBI/Solopos/Septian Ade Mahendra)

Solopos.com, SOLO — Koreografer muda Boby Ari Setiawan menciptakan karya tari kontemporer terbarunya berjudul Jago. Karya berdurasi 15 menit ini untuk kali pertama dipentaskan dalam acara Studi Eksperimentasi Seni Pertunjukan Kontemporer Yang Muda Yang Mencipta, Wacana Tari Kontemporer Indonesia di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja, Minggu (2/11/2014) malam.

Boby tak sendirian. Acara yang digagas kritikus tari Sal Murgiyanto tersebut turut menghadirkan karya besutan koreografer muda di antaranya I Putu Bagus Bang (Jogja), Mila Rosinta (Jogja), Ajeng Soelaeman (Jakarta), Aprillia Wedaringtyas (Jogja), Arjuni (Jogja), serta Ari Ersandi (Jogja).

Advertisement

Beragam tema dan isu sosial budaya ditampilkan para koreografer muda dalam forum tersebut. Boby mengeksplorasi jago yang selama ini mewarnai budaya Nusantara. Lewat dua penari laki-laki yang diwakili dirinya sendiri dan Kristyanto Kuprit, Boby ingin menampilkan simbol kejantanan, keberanian, sekaligus keindahan.

“Jago bisa diasosiasikan sebagai jagoan. Kebetulan tahun politik ini sedang muncul sejumlah jago. Selain itu jago juga dekat dengan kebudayaan. Keberadaan jago sudah ada sejak zaman Kerajaan Mulawarman. Saat ini menjadi bagian ritual tradisi di Bali dan mewarnai keseharian masyarakat lewat adu jago,” terang Boby, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (3/11/2014) siang.

Alumnus ISI Solo ini mengatakan karya yang ia sajikan kali ini lebih banyak menampilkan sisi emosional dari figur jago. “Pertunjukan ini menampilkan sublimasi figur jago. Ada transformasi emosi dari sabung ayam yang saya tampilkan di sini,” jelasnya.

Advertisement

Untuk menyajikan karya tari dalam forum bersama perwakilan koreografer tari kontemporer di seluruh Indonesia tersebut, Boby melakoni riset literatur dan pengamatan. “Saya beberapa kali mengamati sabung ayam di pasar-pasar. Banyak sekali pengalaman dari sana [riset],” ungkapnya.

Perjalanan karya Jago yang Boby sebut sebagai rintisan awal kreativitas ini ke depan akan terus dimatangkan. “Karya ini masih awal. Riset kemarin satu bulan berjalan. Masih banyak sekali yang ingin saya eksplorasi di karya ini [Jago],” tutupnya.

Selain mengolah karya tari Jago, Boby Ari Setiawan akan menggelar roadshow karya tari Hanacaraka di Riau, Padang Panjang, dan Padang, pertengahan November mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif