Jogja
Minggu, 2 November 2014 - 03:31 WIB

Ratusan Tronton Diduga Hindari Jembatan Timbang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas Dinas Perhubungan sedang mengatur lalu lintas truk angkutan barang di Klaten, Jawa Tengah, belum lama ini. Banyaknya biaya yang harus dibayar oleh pengusaha logistik dalam perjalanan, baik biaya resmi maupun tak resmi menjadikan industri ini menanggung bebab berat sehingga tidak kompetitif. (JIBI/SOLOPOS/Shoqib Angriawan)

Harianjogja.com, SLEMAN – Dinas Perhubungan DIY mensinyalir adanya ratusan truk tronton bermuatan yang melewati wilayah DIY tapi tidak melalui jembatan timbang. Truk tersebut diduga sengaja menghindari penegakan hukum akibat kelebihan muatan.

Kepala Seksi Pengendalian Angkutan Barang, Unit Pelayanan Jembatan Timbang, Dishubkominfo DIY, Sigit Saryanto menyatakan hingga akhir Oktober 2014 jumlah truk tronton sebagai dampak perbaikan Jembatan Comal, Jawa Barat, kini perlahan menurun.

Advertisement

Berdasarkan data terakhir Lintas Harian Rata-Rata (LHR) tronton yang melalui jembatan timbang sudah normal. Penurunan berada pada angka 550 hingga 600 truk yang melalui jembatan timbang perharinya.

Angka itu memang jauh menurun ketimbang pada akhir Agustus 2014 LHR jembatan timbang antara 1000 hingga 1300 armada truk yang melintas perharinya. Kemudian hingga akhir September 2014 LHR berada pada kisaran 700 hingga 1000 armada perharinya.

“Untuk yang melalui DIY sudah normal, bahkan sekarang LHR-nya lebih rendah dari normal yaitu 550 sampai 600 kendaraan perhari. Dari normal sebelum [jembatan] Comal putus 650 sampai 700 kendaraan perhari,” terang Sigit, Jumat (31/10/2014).

Advertisement

Penurunan itu jika dianalisa ada dua penyebab, lanjut dia, yaitu mobilitas logistik turun akibat pengurangan produksi karena persedian bahan baku di sejumlah pabrik di gudangnya masih tersedia.

Selain itu untuk wilayah DIY banyak jalur alternatif, para sopir disinyalir memilih lewat jalur itu secara sengaja untuk menghindari penegakan hukum di jembatan timbang karena mengetahui melanggar akibat kelebihan muatan.

Berdasarkan pantauannya, adanya tronton yang sengaja menghindar dari jembatan timbang untuk dari arah timur diprediksi mencapai 50% dari LHR normal saat ini atau sedikitnya 200 armada.

Advertisement

Dari arah timur DIY ini, para sopir memilih berbelok ke selatan melalui Jalan Piyungan setelah sampai di Prambanan. Sehingga truk tidak terdeteksi melalui jembatan timbang Kalitirto, Berbah, Sleman.

Sedangkan dari arah barat, lanjut Sigit diperkirakan 25% dari LHR atau sekitar 150 armada truk yang sengaja menghindari jembatan timbang dengan memilih jalur selatan atau jalur daendels.

“Ya perkiraan kami untuk dari timur lewat Prambanan, Piyungan -Jalan Wonosari sekitar 50 persen. Kalau dari barat lewat jalur Daendels atau jalur selatan sekitar 25 persen dari LHR, mengingat dua jalur ini adalah jalan propinsi,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif