Lifestyle
Minggu, 2 November 2014 - 14:20 WIB

Gurihnya Tongseng Emprit

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tongseng Emprit (JIBI/Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Harianjogja.com, BANTUL—Burung emprit kerap dianggap musuh para petani padi. Keberadaannya dianggap mengganggu petani karena memakan bulir-bulir padi yang hampir panen. Meskipun keberadaanya meresahkan, di sisi lain burung berukuran kecil pemakan biji-bijian ini menawarkan cita rasa yang menggoda saat diolah menjadi santapan kuliner.

Tongseng Emprit, menu ini bisa kita temukan di sebuah warung pinggiran jembatan sungai Winongo di Jl. Bantul KM 6 depan SD Winongo, Desa Glondong Winongo, Kasihan, Bantul. Warung sederhana yang dikelola oleh ibu Romi ini buka setiap hari pada pukul 15.00 – 21.00. Bagi Anda yang baru pertama kali mencicip tongseng emprit jangan heran, meskipun bentuknya kecil-kecil namun rasanya gurih. Tidak perlu terlalu repot memisahkan daging dari durinya, karena duri-duri dari emprit ini tidak keras sehingga mudah dihancurkan.

Advertisement

Gurihnya emprit berpadu dengan bumbu tongseng yang terdiri dari bawang putih, merica, ketumbar dan bawang merah serta sedikit kecap tanpa santan. Menu satu ini cocok dikonsumsi dengan nasi hangat dan lalapan. Tambahkan cabai mentah jika Anda suka dengan selera pedas. Satu porsi tongseng emprit berisi 10 ekor emprit seharga Rp10.000. Jangan hanya ingin menjawab rasa penasaran Anda, mengonsumsi emprit konon bisa membantu penyembuhan asam urat dan penambah stamina.

Pemilik warung, Romi, mengaku telah tujuh tahun belakangan membuka usahanya ini. Pelanggannya tak hanya datang dari wilayah Bantul dan Jogja melainkan beberapa kota. Umumnya mereka merasa penasaran dengan rasa dan khasiatnya.

“Biasanya kalau liburan tamu-tamu ramai dari luar kota. Ada yang dari Jakarta, Solo dan Klaten, mereka penasaran dengan rasa dan khasiatnya,” kata Romi.

Advertisement

Selain menjual menu emprit, Romi juga menyajikan menu codot. Ada codot goreng dan codot tongseng. Berbeda dengan emprit yang dihargai Rp1.000 setiap satu ekor, codot dihargai Rp7.000 – Rp15.000 setiap ekor tergantung ukuran besar dan kecilnya. Banyak orang beranggapan mengonsumsi codot bisa membantu penyembuhan penyakit asma. Jika adan penasaran, silakan mencobanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif