News
Sabtu, 1 November 2014 - 10:20 WIB

REKTOR UGM : Pratikno Resmi Mengundurkan Diri, MWA segera Gelar Pemilihan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mensesneg Pratikno (ugm.ac.id)

Harianjogja.com, JOGJA – Mantan Rektor UGM Prof. Pratikno, mengajukan surat pengunduruan diri sebagai Rektor UGM setelah dirinya diangkat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) oleh Presiden Joko Widodo.

Surat pengunduran diri tersebut ditulis oleh Pratikno selaku Rektor yang ditujukan kepada Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM. Surat yang ditulis pada 29 Oktober di Jakarta tersebut, dalam alinea terakhir surat tersebut Pratikno berharap agar MWA segera menindaklanjuti permohonan pengunduruan dirinya sebagai Rektor dalam rangka kelancaran proses penyelenggaraan dan pengelolaan Universitas Gadjah Mada.

Advertisement

Menangapi surat pengunduran diri Pratikno, Ketua MWA UGM Prof. Sofian Effendi, mengatakan MWA akan segera mengumpulkan 25 anggotanya untuk segera melakukan rapat dalam rangka memilih dan menetapkan Rektor penggganti untuk melanjutkan periode kepemimpinan sebelumnya yang berakhir hingga 2017.

“Sesuai dengan statuta dan AD/ART, bila Rektor berhenti dalam masa jabatannya, maka MWA akan menetapkan pengganti Rektor dari wakil-wakil Rektor yang sudah ada,” kata Sofian kepada wartawan, Jumat (31/10/2014).

Lima Wakil Rektor yang dimaksud adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Iwan Dwiprahasto, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi Didi Achjari, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Suratman, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Prof. Budi Santoso Wignyosukarto, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Prof. Dwikorita Karnawati.

Advertisement

Sofian mengatakan pihaknya berencana akan menggelar rapat bersama 25 anggota MWA lainnya pada 15 November untuk melakukan pemilihan dan penetapan Rektor UGM dari Wakil Rector yang sudah ada baru.

“Dari lima calon ini harus juga harus memenuhi persyaratan ketika dilantik sebagai Rektor tidak boleh usianya lebih dari 60 tahun, itu sesuai dengan aturan,” sambungnya.

Sofian optimis pemilihan Rektor pada 15 november mendatang bisa berjalan dengan lancar bahkan pihaknya berusaha melakukan pemilihan secara musyawarah mufakat dan menghindari voting.

Advertisement

Menjawab pertanyaan wartawan terkait kriteria calon Rektor UGM yang menjadi pertimbangan para anggota MWA, Sofian menyebutkan diantaranya, rekam jejak, integritas, kepemimpinan, visi mereka dalam membangun UGM ke depan, koneksi dalam dunia akademik, penelitian dan industri. “Modelnya mirip seperti cara pak Jokowi, para Wakil Rektor ini akan diajak ngobrol,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif