Soloraya
Jumat, 31 Oktober 2014 - 19:15 WIB

KESEHATAN KLATEN : 9 Bulan, 9.428 Anak Balita Klaten Terserang Diare

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya menghindarkan diri dari diare. (JIBI/Dok)

Solopos.com, KLATEN – Diare masih menjadi ancaman serius bagi perkembangan anak balita di Klaten. Dari 26.413 kasus diare yang terjadi Januari-September tahun ini, sebanyak 9.428 kasus atau 30% di antaranya dialami anak balita.

Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Tidak Menular, Inayati Hasanah Evita Dewi, mengatakan  anak balita rentan terkena diare jika kesadaran orang tua tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) rendah.

Advertisement

“Apa yang dikonsumsi anak sangat bergantung pada pola hidup orang tua dan kebersihan lingkungan,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2014).

Inayati menerangkan ancaman diare semakin besar jelang musim penghujan. Data Dinkes, kasus diare sebelumnya cenderung tinggi pada musim hujan seperti Januari dan Februari.

“Di Januari total ada 4.556 kasus, sementara Februari 3.258 kasus. Tingginya angka kasus kemungkinan berulang pada musim hujan akhir tahun ini,” beber dia.

Advertisement

Ia mewanti-wanti warga agar menjaga kebersihan makanan seperti menggunakan tudung saji. Inayati juga menyarankan makanan dicuci sebelum dikonsumsi.

“Kebiasaan cuci tangan dan buang air besar pada tempatnya juga dapat menekan angka diare,” urai dia.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes, Cahyono Widodo, mengatakan penanganan penyakit diare dalam keluarga penting untuk menekan jumlah kasus.

Advertisement

Cahyono mengatakan keluarga harus paham cara melakukan pertolongan awal pada diare seperti pemberian oralit. Di samping itu, pemberian tablet zinc juga dapat membantu proses penyembuhan penderita diare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif