Soloraya
Jumat, 31 Oktober 2014 - 02:40 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : Sragen Utara Krisis Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SRAGEN–Krisis air bersih yang terjadi setiap tahun di wilayah Sragen utara mendapat sorotan sejumlah legislator DPRD Sragen. Mereka mendesak Pemkab mengambil langkah terobosan untuk menyelesaikan secara permanen masalah tersebut.

Salah satunya dengan menjajaki peluang membangun jaringan pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Seperti disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Sragen, Suparno, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (30/10/2014).

Advertisement

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebu menilai sudah saatnya Pemkab memikirkan solusi permanen persoalan krisis air bersih yang selalu terjadi pada musim kemarau. “Saya pikir dropping air bersih tidak efektif,” kata dia.

Suparno mengusulkan pemberian anggaran penyertaan modal kepada PDAM Tirto  Negoro Sragen untuk merintis jaringan air bersih keSragen utara. Kendati anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit, dia menilai opsi tersebut perlu dikaji.

Advertisement

Suparno mengusulkan pemberian anggaran penyertaan modal kepada PDAM Tirto  Negoro Sragen untuk merintis jaringan air bersih keSragen utara. Kendati anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit, dia menilai opsi tersebut perlu dikaji.

Suparno mengungkapkan, beberapa tahun lalu pernah ada riset pembuatan jaringan air bersih dari wilayah selatan Sungai Bengawan Solo ke desa-desa di Sragen utara. Skenario tersebut menurut dia perlu dimatangkan.

“Jadi dulu pernah ada riset. Di Desa Jatisumo [Sambungmacan) ada sumber air potensial. Air ini bisa dialirkan ke Sragen utara melintasi Sungai Bengawan Solo menggunakan jaringan pipa. Opsi ini perlu direalisasikan,” urai dia.

Advertisement

Disinggung ihwal kebutuhan anggaran yang cukup besar, Suparno tidak menampiknya. Tapi menurut dia Pemkab tidak boleh diam saja menghadapi persoalan krisis air. “Air adalah kebutuhan sangat pokok,” tutur dia.

Pendapat senada disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Sragen, Anggoro Sutrisno. Menurut dia langkah pertama yang perlu dilakukan Pemkab adalah melakukan eksplorasi air secara masif dan berkelanjutan.

Pasalnya, menurut dia, wilayah Sragen utara perlu pencarian titik air secara besar-besaran. Selama ini wilayah Sragen utara dikenal tidak mempunyai sumber air. “Pencarian sumber ini harus digencarkan,” tutur dia.

Advertisement

Droping Air
Anggoro menilai Pemkab tidak boleh hanya mengandalkan droping air bersih setiap kemarau. Dia mendesak Pemkab Sragen melobi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk bisa memanfaatkan air WKO.

“Kalau dropping air itu kan solusi jangka pendek. Untuk penanganan krisis air bersih secara permanen harus mulai dipikirkan. Salah satunya mengolah air WKO untuk kecamatan-kecamatan di sekitarnya seperti Miri,” urai dia.

Diberitakan Solopos sebelumnya, krisis air bersih di Sragen utara kian meluas dan parah. Warga di sejumlahy desa harus membeli air bersih dan mengurangi intensitas mandi lantaran air di sumur mereka mengering.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif