Soloraya
Jumat, 31 Oktober 2014 - 02:10 WIB

ANGIN KENCANG BOYOLALI : Ratusan Pohon Rawan Tumbang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI – Ratusan pohon di Kota Boyolali telah berumur lebih 30 tahun. Dengan umur yang sudah tua itu, ratusan pohon tersebut rawan tumbang.

Menurut Kepala Seksi Pertamanan dan Pemakaman Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPU ESDM), Hendriyo, ratusan pohon rawan tumbang tersebut berada di beberapa titik seperti jalan protokol di Jl. Pandanaran, kawasan lingkar selatan di Jl. Perintis hingga Jl. Cendana, dan kawasan lingkar utara di Jl Prof Suharso.

Advertisement

“Dari 2.000an pohon yang tumbuh di tepi jalan di Kota Boyolali, ada sekitar 200 pohon yang rawan tumbang, karena sudah tua umurnya lebih dari 30 tahun,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Rabu (29/10/2014).

Dia mengatakan pohon-pohon tersebut berukuran besar dengan berbagai jenis seperti pohon Filicium, Angsana, dan Akasia, dan Mahoni.

Namun menurut dia, saat ini dari DPU ESDM sedang melakukan pencegahan dengan memangkas beberapa pohon di beberapa ruas jalan. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya angin kencang saat musim hujan tiba. “tahun lalu ada dua yang tumbang,” ungkap dia.

Advertisement

Selain pemangkasan, pihaknya juga melakukan peremajaan pohon. Saat ini upaya peremajaan pohon di Boyolali baru mencapai 30%. “Dalam peremajaan pohon itu kami mengganti pohon-pohon yang tidak terlalu bahaya seperti pohon kupu-kupu, pohon tanjung, pohon glodokan dan lainnya,” jelas dia.

Dia mengatakan, Boyolali merupakan kabupaten yang berpotensi terjadi bencana angin puting beliung, apalagi saat musim pancaroba seperti sekarang ini.”Tahun lalu terjadi di karanggeneng dan di Kiringan, banyak pohon yang tumbang di sana, “ kata dia.

Seperti diwartakan sebelumnya, sebanyak lima petugas menebang batang dan ranting di Jl. Pandanaran. Petugas menggunakan satu truk dan satu mobil pikap untuk mengangkut sampah ranting dan batang pohon, Selasa (28/10).

Advertisement

Sementara itu, warga sekitar mendukung pemangkasan pohon-pohon tersebut. Warga khawatir jika pohon tidak dipangkas, maka pohon akan tumbang dan menimpa pengguna jalan.

“Kita belajar dari tahun-tahun sebelumnya dan derah lain, semoga di boyolali tidak terjadi pohon tumbang kayak di daerah lain,” kata Ana, 60, warga yang tinggal di sekitar Jl. Pandanaran itu.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif