News
Kamis, 30 Oktober 2014 - 09:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Dugaan Korupsi Proyek PDAM, Rumah Hantu di Mal hingga Dampak Puting Beliung

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 30 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Dugaan korupsi di proyek pompa electro motor submersible hydro vacuum dan poly alumunium chloride liquid jadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (30/10/2014).

Kabar lain, Mantan pimpinan cabang PD BKK Klaten Utara, Dwi Purwandari, masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena tidak diketahui keberadaannya sejak 2012 lalu.

Advertisement

Selain itu, Solopos juga melaporkan dampak putting beliung yang terjadi di Dukuh Bulakrejo, Desa Ngargosari, Sumberlawang, Sragen. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edis Kamis, 30 Oktober 2014, berikut;

DUGAAN KORUPSI: DPRD: Tak Ada APBD untuk PDAM

Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, menyatakan tidak ada alokasi anggaran APBD untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo pada 2013.

Advertisement

Pernyataan itu dilontarkan Honda menanggapi langkah Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Karanganyar yang melaporkan Direktur Utama PDAM Solo, Singgih Tri Wibowo, ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Kamis (23/10). Singgih dituding menyalahgunakan jabatan dan melakukan tindak pidana korupsi dalam kegiatan pengadaan pompa electro motor submersible hydro vacuum dan poly alumunium chloride liquid pada 2013.

(Baca Juga: Laporkan Dirut PDAM Solo ke Kejakti, LSM Karanganyar Klaim Punya Bukti Kuat)

WAHANA HIBURAN: Menghadirkan Hantu Ziekenzorg 1907 di Mal

Seorang pria mengenakan pakaian petugas medis berwarna hijau memperkenalkan diri sebagai pemandu perjalanan. Dia menyibak kain hitam yang berfungsi serupa pintu. Di balik kain hitam itu terdapat ruangan berukuran 2 meter x 3 meter yang minim cahaya. Ruangan berbau menyan.

Advertisement

Espos dan dua orang pengunjung lelaki bermaksud mengikuti pemandu. Namun belum sempat menyibak kain hitam yang lain, kami disambut seorang perempuan berpakaian perawat. Riasan perempuan tersebut tidak kentara karena pencahayaan terbatas. Tiba-tiba, dia memukul meja menggunakan benda serupa tulang sembari mendekat perlahan. “Ada perempuan. Heh, kamu perempuan. Tinggal di sini!”

Teriakan perempuan itu disambut teriakan lain. “Heh, ada perempuan! Berikan yang perempuan! Tinggalkan yang perempuan! Kami mau yang perempuan!” Suara berat pria dan lengkingan perempuan mengiringi perjalanan Espos menyusuri ruangan yang berbentuk seperti labirin. Setiap menyibak kain hitam akan terpapar ruangan dengan penataan berbeda. Ruangan serupa bangsal, kamar mayat, dan lain lain

(Baca Juga: Ada Ruangan Angker di The Park Mall Solo Baru!)

KORUPSI DANA NASABAH: Mantan Pimpinan PD BKK Klaten Utara Buron

Advertisement

Mantan pimpinan cabang PD BKK Klaten Utara, Dwi Purwandari, masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena tidak diketahui keberadaannya sejak 2012 lalu. Padahal, ia telah ditetapkan menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi dana nasabah. Berkas perkara kasus itu sudah dilimpahkan dari Kejaksaan Negeri Klaten ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang.

Kejaksaan berupaya mencari Dwi dengan menyebarkan pengumuman berisi identitas dan status Dwi sebagai DPO. Pengumuman itu ditempel di beberapa lokasi strategis seperti kantor pemerintah, ruang publik, dan Pengadilan Negeri (PN) Klaten.

Menurut Kasi Intel Kejaksaan Negeri Klaten, Surono, Dwi ditetapkan menjadi buron karena tidak kooperatif. Bahkan, surat panggilan untuk mengikuti sidang tidak pernah ditanggapi.

Selain itu, penetapan DPO juga mengacu pada surat keputusan Pengadilan Tipikor Semarang yang sudah menetapkan jadwal sidang pada 5 November 2014.

Advertisement

(Baca Juga: Kejari Selidiki Penyelewengan Dana PNPM Rp450 Juta di Cawas)

BENCANA ALAM: Puting Beliung Terjang 70 Rumah

Puting beliung menerjang wilayah Dukuh Bulakrejo, Desa Ngargosari, Sumberlawang, Sragen, Senin (28/10) sore. Akibat kejadian tersebut dua 70 rumah warga rusak ringan dan berat, dua bangunan di antaranya ambruk.

Peristiwa puting beliung itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Total kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp20 juta. Berdasarkan pantauan Espos, Selasa (29/10), sejumlah warga sedang memperbaiki atap rumah mereka.

Salah satu warga, Hadi Suwarno, menjelaskan hujan deras mengguyur wilayah Ngargosari sekitar pukul 16.00 WIB sebelum puting beliung menerjang kawasan itu. “Sebelum ada angin itu, terlebih dulu hujan. Setelah hujan, sekitar lima menit ada angin dari barat. Anginnya berputar kencang,” jelas dia saat ditemui Espos di rumahnya, Selasa.

Rusak Seketika Saking kencangnya embusan angin, imbuh Hadi, bangunan dapur rumahnya yang materialnya mayoritas dari kayu terangkat dan rusak seketika diterjang angin.

Advertisement

Beruntung, saat kejadian seluruh anggota keluarganya tak berada di dapur berukuran 63 meter persegi tersebut. “Baru kali pertama ini melihat angin sangat besar. Saat itu kondisi langit sangat gelap, tak lama rumah langsung terangkat.

Beruntung, ambruknya itu ke kebun, tidak menimpa rumah lain,” ujar pria yang juga bayan desa setempat.

(Baca Juga: Puting Beliung Terjang Sumberlawang, 70 Rumah Rusak)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif