News
Kamis, 30 Oktober 2014 - 13:20 WIB

INOVASI MAHASISWA POLTEKES : Lilin Padat Ini Ampuh Usir Lalat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lucky Herawati, dosen pembimbing dalam penelitian lilin pengusir lalat dari Poltekes Gamping memperlihatkan jurnal riset daerah yang berisi hasil penelitian, Selasa (28/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, BANTUL-Mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan di Gamping, Sleman menemukan ramuan pembasmi lalat yang biasa berterbangan di warung-warung makan. Penelitian yang dilakukan di Pantai Depok, Bantul itu diklaim mampu mengusir separuh lalat yang berterbangan.

Tepat Pukul 10.00 WIB, Selasa (28/10/2014), belasan pelaku usaha, beberapa di antara mereka pedagang kuliner Pantai Depok berkumpul di lantai III Gedung Induk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul. Mereka fokus menyimak pemaparan hasil penelitian mahasiswa Poltekes Gamping Sleman yang disampaikan Dosen Pembimbing Lucky Herawati.

Advertisement

Salah satu penelitian yang dimuat dalam Jurnal Riset Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul itu mengungkap kegunaan minyak serai wangi dalam lilin padat untuk mengusir lalat, hasil karya mahasiswa semester keenam Poltekes Gamping, Yuli Patmasari.

Sepanjang Februari-Juni 2014, mahasiswi jurusan Kesehatan Lingkungan itu mendatangi satu per satu warung makan di Pantai Depok hingga 40 tempat. Di tiap warung, mahasiswi 21 tahun itu menghitung lalat yang singgah pada tiap meja makan dalam 30 detik. Cara itu ia ulangi hingga 10 kali. Yuli melakukannya hingga tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore. Hasilnya, pada satu meter persegi meja makan, tujuh lalat hinggap.

“Kepadatan lalat hingga tujuh ekor itu sudah bermasalah, batas maksimalnya lima ekor,” terang Lucky Herawati.

Advertisement

Jumlah lalat yang melebihi ambang batas itu sangat berpotensi memicu sejumlah penyakit seperti sakit pencernaan, virus patogen, bakteri, protozoa dan telur cacing. Yuli Patmasari yang tengah mengerjakan tugas akhir didampingi Lucky Herawati lalu mencoba membuat ramuan pembasmi serangga tersebut.

Pilihannya jatuh pada minyak serai wangi atau citronela oil dan lilin padat. Serai wangi mengandung citronelal, geraniol dan citronelol. Tiga senyawa itu berperan sebagai insektisida yang mempunyai fungsi mengusir dan menghambat serangga (antifeedant dan repellent).

Cara membuatnya cukup mudah. Lilin padat yang mengandung senyawa parafin dan stearin dimasukan ke dalam mangkuk stainless steel dan dipanaskan di atas air mendidih. Mirip dengan cara mengukus makanan. Tunggu sampai lilin cair. Setelah itu tuang minyak serai sebanyak 25 mililiter atau setara lima sendok makan ke dalam gelas bervolume 200 mililiter. Lalu dilanjutkan dengan menuang lilin cair ke dalam gelas berisi minyak serai tersebut. Pasang sumbu di tengah lilin dan biarkan hingga padat. Selanjutnya lilin dinyalakan untuk mengusir lalat. Hasilnya, jumlah lalat yang hinggap berkurang hingga 50%.

Advertisement

“Ini sebenarnya penyempurnaan dari penelitian sebelumnya, penelitian sebelumnya menggunakan lilin cair, ini menggunakan lilin padat yang mudah dibeli di mana-mana,” tutur Yuli.

Ia berharap hasil penelitiannya itu dapat membantu para pedagang kuliner menjaga kebersihan warung makannya. Poltekes Gamping, kini tengah gencar menyosialisasikan temuan anyar itu ke berbawai pelaku warung makan.

“Ide membuat lilin pengusir lalat ini sebenarnya karena sebelumnya saya senang wisata ke Depok, tapi menemukan banyak lalat yang berterbangan,” kata dia lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif