News
Kamis, 30 Oktober 2014 - 14:15 WIB

ANTISIPASI RADIKALISME : Cegah Gerakan Radikal Berkembang, Pemkot Solo Optimalkan Penyuluhan ke Pelajar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (youtube)

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo semakin mengintensifkan penyuluhan kepada warga terkait paham radikal. Penyuluhan ini dilakukan lantaran Solo masuk empat kota besar di Indonesia yang berpotensi berkembangnya kelompok radikal.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solo, Suharso, ketika dijumpai wartawan di sela-sela penyuluhan masyarakat mencegah paham radikal di Balai Tawangpraja, Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (30/10/2014), mengatakan Kapolri Jenderal Pol Sutarman beberapa waktu lalu menyatakan empat kota di Indonesia yakni Ambon, Dompu, Solo, dan Poso berpotensi jadi tempat berkembangnya kelompok radikal.

Advertisement

“Karena kita [Solo] ikut disebut makanya kita intensifkan penyuluhan. Utamanya ke pelajar,” katanya.

Apalagi, dia mengatakan adanya beberapa peristiwa yang terjadi di Solo, dari dekalarasi dan bermunculannya lambang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Menurutnya, perlu dilakukan upaya pencegahan berkembangnya paham radikal tersebut. Upaya itu antara lain dengan melakukan penyuluhan dan mengoptimalkan forum keagamaan yang ada.

Advertisement

“Kita lakukan komunikasi persuasif,” terangnya.

Suharso mengatakan sasaran penyuluhan paham radikal lebih mengarah kepada pelajar di Kota Solo. Hal ini dinilai sangat penting mengingat pelajar masih dalam kondisi labil sehingga mudah untuk dipengaruhi.

Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo dalam sambutannya dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat (Ekbangkesra), Nur Hariyati mengatakan, pemerintah melakukan deteksi dini penyebaran paham radikal di Solo. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kemunculan gerakan radikal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif