Solopos.com, SOLO – Bencana puting beliung di Kartasura Sukoharjo dan Dirut PDAM Solo dilaporkan ke Kejakti jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (29/10/20140).
Dari dunia pendidikan Soloraya, Jumlah anak putus sekolah di Kota Solo mencapai 763 orang. Jumlah itu berdasarkan hasil pendataan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) pada 2014 di 51 kelurahan.
Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Oktober 2014;
DUGAAN KORUPSI: Dirut PDAM Solo Dilaporkan ke Kejakti
DUGAAN KORUPSI: Dirut PDAM Solo Dilaporkan ke Kejakti
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (Dirut PDAM) Solo, Singgih Tri Wibowo, dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jawa Tengah atas tuduhan penyalahgunaan jabatan dan tindak pidana korupsi, Kamis (23/10).
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masya rakat (LPKSM) Karanganyar selaku pelapor menduga Singgih membuat proyek pengadaan barang fiktif pada 2013 hingga merugikan negara mencapai Rp12 miliar.
PARIWISATA KOTA BENGAWAN: Promosi Wisata, Mahasiswa Asing Diajak Jelajahi Solo
Waled Yahya, 28, antusias memotret kondisi lalu lintas dan bangunan Kota Bengawan di dek atas Bus Tingkat Werkudara, Selasa (28/10). Dengan kamera ponselnya mahasiswa asal Ajdabyai, Libya tersebut, merekam berbagai aktivitas warga Solo mulai dari Jl. Ir. Sutami hingga Jl. Urip Sumoharjo. Cuaca panas siang itu membuat peluh menetes dari dahinya. Kendati begitu, ia tak mau berhenti merekam.
“Saya baru kali pertama naik bus tingkat. Di sana [Libya] tidak ada kendaraan semacamini,” kata dia kepada Espos, dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Pria yang mengambil jurusan Teknik Mesin di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu mengaku sudah dua tahun tinggal di Kota Bengawan. Ia mengaku belum pernah pulang kampung ke negara asalnya. “Empat bulan lagi selesai [studi],” ujar dia, sambil menambahkan Indonesia adalah negara ketiga yang pernah dikunjunginya, selain India dan Malaysia.
PUTING BELIUNG: 95 Rumah Rusak, Kerugian Rp224 Juta
Sebanyak 95 rumah di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, rusak dihantam puting beliung pada Senin (27/10). Kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp224.566.000. “Berdasar data sementara yang masuk di Kecamatan Kartasura, kerusakan terdiri atas atap rumah, pohon tumbang, baliho, dan sebagainya.
Alhamdulillah sampai saat ini kami tidak mendapat laporan adanya korban meninggal,” ujar Camat Kartasura, Bahtiar Zunan, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/10).
Menurut dia, kerusakan terparah ada di Desa Pabelan. Sebanyak 56 unit rumah di wilayah tersebut rusak berat dan ringan, terutama di atap. Kerusakan parah diderita salah satu toko di Jl. A. Yani yang tertimpa pohon mahoni yang tumbang.
Selain itu baliho di Jl. A. Yani berukuran 4 meter x 6 meter juga rusak parah diterjang puting beliung. Kantor Kecamatan Kartasura yang baru diresmikan pada 3 April 2014 juga mengalami kerusakan cukup berat. Akibat bencana putting beliung, plafon dari gypsum di lantai II seluas kirakira 50 meter persegi rusak.
(Baca Juga: Inilah Deretan Kerusakan Akibat Terjangan Puting Beliung di Soloraya Kemarin)
PENDIDIKAN SOLO: Anak Putus Sekolah Capai 763 Orang
Jumlah anak putus sekolah di Kota Solo mencapai 763 orang. Jumlah itu berdasarkan hasil pendataan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) pada 2014 di 51 kelurahan.
Ratusan anak putus sekolah tersebut akan ditangani Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Solo lewat program kejar paket dengan total anggaran Rp336,4 juta di 2015.
Pendataan tersebut dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan Anak, dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA dan KB) Kota Solo dengan anggaran APBD 2014. Pendataan dilakukan dengan melibatkan PLKB di bawah binaan Bapermas.
Kepala Bapermas PP PA dan KB Solo, Anung Indro Susanto, mengatakan hasil pendataan PLKB awal ditemukan sebanyak 831 anak yang berusia 18 tahun ke bawah.
(Baca Juga: Sepanjang 2014, 763 Anak di Solo Putus Sekolah)