News
Rabu, 29 Oktober 2014 - 09:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Jokowi Setop Seleksi PNS 5 Tahun, Tessy Ditangkap Polisi hingga Persis Tanding Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Rencana Jokowi melanjutkan moratorium PNS pada 2015 jadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (29/10/2014). Dilaporkan rencananya kebijakan moratorium PNS ini berlaku selama lima tahun. Baca selengkapnya: Seleksi CPNS Disetop Tahun, PNS Tak Bisa Santai.

Artinya, selama lima tahun ke depan mulai 2015, tidak ada lagi perekrutan CPNS karena menggunakan pendekatan zero growth alias pertumbuhan nol untuk pegawai baru.

Advertisement

Kabar gembira buat Pasoepati, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan Persis Solo akan menjalani tanding ulang dengan lokasi ditentukan PT Liga Indonesia dan tanpa dihadiri penonton.

Simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Oktober 2014;

Advertisement

Simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Oktober 2014;

REFORMASI BIROKRASI: Seleksi PNS Setop 5 Tahun

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melanjutkan moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) pada 2015.

Advertisement

Kebijakan moratorium ini juga pernah diterapkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama beberapa tahun terakhir sebelum kembali dibuka lowongan CPNS pada 2014.

”Berdasarkan arahan Pak Presiden, beliau minta dilakukan moratorium PNS,” ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi, seusai menghadiri acara serah terima jabatan di Kantor Kementerian PAN-RB, di Jakarta, Selasa (28/10). ”Ini untuk lima tahun ke depan,” ujar Yuddy. Menurut Yuddy, moratorium PNS memang perlu dilakukan. Pemerintah perlu ruang untuk mengevaluasi efektivitas jumlah dan kinerja PNS yang sudah ada.

(Baca Juga: Seleksi CPNS Disetop Selama 5 Tahun, PNS Tak Bisa Santai)

Advertisement

KASUS NARKOBA: Pelawak Tessy Ditangkap Polisi

Pelawak Tessy, 66, menambah panjang deretan artis Tanah Air yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Pelawak bernama asli Kabul Basuki itu ditangkap jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri, Kamis (23/10) pekan lalu, pukul 22.00 WIB. Tessy yang dikenal dengan gaya dandanan wanita di panggung itu ditangkap di Kampung Rawa Bugel No. 1, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara.

Saat hendak ditangkap, polisi mengatakan Tessy men coba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai. Saat ini, Tessy harus menjalani perawatan di RS Kramat Jati, Jakarta.

Advertisement

(Baca Juga: Tessy Sempat Coba Bunuh Diri saat Hendak Ditangkap, Tersangkut Narkoba, Pelawak Tessy Diciduk, Polisi Telat Mengaku)

DIVISI UTAMA: Persis Tanding Ulang, PSS dan PSIS Didiskualifikasi

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan Persis Solo akan menjalani tanding ulang dengan lokasi ditentukan PT Liga Indonesia dan tanpa dihadiri penonton. Komdis juga memutuskan PSS Sleman dan PSIS Semarang didiskualifi kasi dari Divisi Utama Liga Indonesia dan tidak bisa melakukan banding karena terlibat dalam sepak bola gajah.

Selain itu, Komdis PSSI meminta PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi untuk menghentikan sementara sisa pertandingan delapan besar Divisi Utama. Alasannya, Komdis butuh waktu dua pekan untuk menginvestigasi satu persatu mulai pemain, pelatih, maupun ofisial.

(Baca Juga: Komdis PSSI Rekomendasikan Wasit Dinonaktifkan, PSS dan PSIS Didiskualifikasi dari Divisi Utama, Pencetak Gol Bunuh Diri Ini Pasrah Jika Diberi Hukuman Oleh Komdis PSSI)

KENDARAAN UMUM: Becak Motor Bertahan Tanpa Izin Laik Jalan

Kendaraan becak motor (betor) mulai menjamur di Sragen. Namun kehadirannya di jalan-jalan Sragen masih menjadi perdebatan dan tak jarang menimbulkan permasalahan.

Simak laporannya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 29 Oktober 2014.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif