Jateng
Rabu, 29 Oktober 2014 - 08:54 WIB

PERINGATAN SUMPAH PEMUDA : Spirit Sumpah Pemuda Jangan Hanya Seremonial

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Istimewa

Ilustrasi Istimewa

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah Pardi Suratno mengingatkan semangat Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 harus diteladani para generasi muda.

Advertisement

“Dari isi Sumpah Pemuda, kalimat pertama tentang pengakuan tanah air satu. Kedua, pengakuan bangsa satu. Namun, kalimat ketiga bukan ‘mengaku’ tapi ‘menjunjung’,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa (28/10/2014).

Menurut dia, pemilihan kata “menjunjung” merupakan hasil buah pikir yang bijaksana dari para generasi muda saat itu sebagai bentuk nasionalisme dan rasa cinta tanah air yang sangat besar.

Kalau menggunakan kata “mengaku” pada kalimat ketiga Sumpah Pemuda yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, berarti bahasa lain selain bahasa Indonesia tidak boleh hidup di Indonesia.

Advertisement

“Ini yang sering keliru dipahami. Para pemuda ketika itu memilih kata ‘menjunjung bahasa persatuan’, yakni bahasa Indonesia. Menempatkannya di atas bahasa daerah dan bahasa asing,” katanya.

Pardi mengatakan Sumpah Pemuda mengajarkan makna keteladanan kepada generasi penerus untuk bangga terhadap bangsanya, termasuk bahasanya yang seharusnya dimiliki para generasi muda sekarang.

“Sebentar lagi, kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Sebenarnya ini (MEA, red.) bisa menjadi sarana menghantarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional,” katanya.

Advertisement

Internasionalisasi bahasa Indonesia, kata dia, merupakan tindak lanjut dari rasa kebanggaan terhadap bahasa persatuan yang sudah dicetuskan para pemuda era tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

“Dalam Undang-Undang Nomor 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan juga sudah diamanatkan tentang internasionalisasi bahasa Indonesia,” ungkapnya.

Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan berbagai langkah untuk internasionalisasi bahasa Indonesia, salah satunya dengan membuat Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Bahasa di Jakarta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif