Jogja
Rabu, 29 Oktober 2014 - 22:20 WIB

MORATORIUM CPNS : Bagaimana Kondisi Kepegawaian Pemerintah Kabupaten Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyerahan SK CPNS bagi tenaga honorer K2 di Pendapa Parasamnya Pemkab Sleman, Selasa (30/9/2014). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman, Iswoyo mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak apabila pemerintah pusat benar-benar memberlakukan moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama lima tahun mendatang.

“Kita mengikuti saja intruksi dari pusat,” ungkap Iswoyo, Rabu (29/10/2014).

Advertisement

Tahun ini, BKD Sleman mengajukan 1.250 formasi untuk seleksi CPNS 2014. Namun, hanya 39 yang disetujui, sehingga Iswoyo mengaku masalah kekurangan pegawai tetap berlanjut.

“Kekurangan pegawai masih berasal dari sektor pendidikan, kesehatan, dan teknis. Paling besar di sektor pendidikan,” katanya.

Akhir Juni lalu, Sleman telah mengambil sumpah jabatan dari 165 orang pegawai pindahan sebagai PNS. Meski demikian, Iswoyo mengatakan, pegawai pindahan tidak membantu mengatasi kekurangan pegawai secara signifikan.

Advertisement

“Hanya mengurangi tapi tidak menyelesaikan masalah kekurangan pegawai,” ucap Iswoyo.

BKD Sleman juga telah mengusulkan 455 formasi CPNS Tenaga Honorer K2 ke Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jogja di tahun 2013 dan 2014. Hasilnya, sebanyak 439 orang diantaranya telah menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan CPNS pada akhir September kemarin.

Namun, Iswoyo belum bisa mengungkapkan data terkini kekurangan PNS di Sleman. “Belum dihitung dengan tambahan K2 dan penerimaan CPNS kemarin. Mungkin baru bisa diketahui sekitar November atau Desember. Lalu akan coba kita ajukan untuk formasi tahun depan,” papar Iswoyo.

Advertisement

Sebelumnya, Kabupaten Sleman menerima kebijakan moratorium pegawai sejak 2011 hingga 2013. Jika kebijakan serupa kembali diberlakukan, Iswoyo berharap pemerintah pusat sudah menyiapkan solusi alternatif. “Jika tidak ada rekruitmen, lalu apa solusinya?” ucap Iswoyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif