News
Rabu, 29 Oktober 2014 - 14:45 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Menteri ESDM Ingin Bangun Kilang Minyak Baru

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudirman Said selaku menteri ESDM. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu prioritas program kerja di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kilang BBM penting bagi masa depan,” kata Menteri ESDM Sudirman Said saat konferensi pers seusai serah terima jabatan Menteri ESDM dari Chairul Tanjung di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Advertisement

Menurut dia, sudah cukup lama sektor ESDM tidak menjalankan hal-hal sulit, namun penting bagi bangsa.

“Bangun kilang itu sulit, tapi penting. Demikian pula, terminal BBM. Semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan,” katanya.

Advertisement

“Bangun kilang itu sulit, tapi penting. Demikian pula, terminal BBM. Semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan,” katanya.

Ia melanjutkan, kemandirian energi harus didukung dengan infrastruktur seperti kilang dan tangki penyimpanan BBM yang cukup. “Kita jangan tergantung pada market,” kata dia.

Prioritas lain, lanjut Sudirman, adalah melanjutkan peningkatan nilai tambah tambang mineral dan batu bara.

Advertisement

Ia menambahkan akan mengambil tindakan tegas kalau ada penyelewengan termasuk mafia migas bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

Terkait harga BBM subsidi, menurut dia, sampai saat ini belum ada keputusan kenaikan harga. “Namun, akan ada pengalihan subsidi BBM dari orang kaya ke miskin,” katanya.

Sebelumnya, Pertamina berencana meningkatkan kapasitas kilang dari saat ini 1,05 juta menjadi 1,6 juta barel minyak mentah per hari dengan perkiraan investasi Rp200 triliun dalam enam tahun ke depan atau 2020.

Advertisement

Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya mengatakan, program yang disebut refinery development master plan (RDMP) itu akan meningkatkan produk BBM jenis premium hingga tiga kali lipat dan solar dua kali lipat.

Selain RDMP, Pertamina juga masih melanjutkan rencana membangun kilang baru berkapasitas 300.000 barel per hari bekerja sama dengan Saudi Aramco Asia (SAA).

Saat ini, Pertamina mengoperasikan enam kilang di seluruh Indonesia dengan total kapasitas 1,047 juta barel minyak mentah per hari.

Advertisement

Keenam kilang tersebut adalah Dumai, Riau 170.000 barel per hari, Plaju, Sumsel 133.700 barel, Cilacap, Jateng 348.000, Balikpapan, Kaltim 260.000 barel, Balongan, Jabar 125.000 barel, dan Kasim, Papua 10.000 barel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif