Jogja
Rabu, 29 Oktober 2014 - 14:20 WIB

Ini Pesan Menpora Baru di Hari Sumpah Pemuda

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peringatan hari Sumpah Pemuda (JIBI/Harian Jogja/GIgih Hanafi)

Harianjogja.com, Sleman-Perayaan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-84 di Area Candi Prambanan berlangsung meriah. Acara yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB itu menyajikan tarian nusantara dan lantunan lagu bangun pemuda-pemudi.

Acara yang bersamaan dengan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2014 juga menyuguhkan pementasan tradisional dari 33 provinsi. Tidak ketinggalan suguhan dari pemuda Negara tetangga yang ikut dalam JPI, yakni Timor Leste.

Advertisement

Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi hadir untuk membuka rangkaian acara HSP ke-84 dengan ajakan berteriak bersama. Teriakan itu merupakan penyemangat untuk pemuda di seluruh Indonesia dan diakhiri dari tepuk pramuka.

“Teriakan ini untuk mengingatkan pada pemuda yang telah berjuang untuk kemerdekaan,” kata Imam dalam sambutannya membuka acara HSP ke-84 di area Candi Prambanan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (28/10/2014).

Imam juga mengajak pemuda di Insonesia untuk berdikari dan terus berkarya agar bangsa Indonesia bisa lebih dikenal di dunia internasional. Caranya tentu harus fokus dengan politik, ekonomi dan budaya. Imam berharap pemuda di Indonesia mampu membangun solidaritas antar pemuda. Terutama mengangkat tinggi semangat gotong royong diera saat ini. Dengan watak gotong royong Indonesia bisa berlari lebih cepat dan mampu bersaing di dunia internasional, khususnya ASEAN.

Advertisement

Sebab pada 2015 ini pasar bebas ASEAN akan dimulai. Iklim kommpetisi akan semakin luas untuk itu pemuda harus kompeten agar bisa bersaing. Pemuda harus punya kualitas yang hebat agar mampu membangun Indonesia yang kuat dan hebat.

“Saya berharap pemuda tidak mengangkat eksklusifitas diri sendiri atau kelompok. Untuk itu perlu adanya sikap saling menghargai kemajemukan. Bisa membuka diri untuk memperkuat perjuangan bersama. Maka perlu dibangkitkan semangat sumpah pemuda kembali,” kata Imam.

Imam juga mengajak pemuda untuk merevolusi mental. Revolusi mental tentu bukan revolusi secara fisik dengan pertumpahan darah. Revolusi mental adalah menyatukan cara pandang dan menguatkan etos kerja yang maju dan bermartabat.

Advertisement

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Taufan Rotorasiko mengatakan saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan pemuda agar mampu berjuang di tingkat ASEAN. Khususnya menyiapkan komunitas ASEAN untuk terus berkarya.

“Semua membutuhkan kerja, kerja dan kerja. Bukan lagi waktunya saling membenarkan diri sendiri, harus mulai bekerja untuk kebersamaan,” jelas Taufan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif