SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Harianjogja.com, JAKARTA — Wasit pertandingan PSS Sleman vs PSIS Semarang, Hulman Simangunsong, akhirnya angkat bicara terkait pertandingan tersebut. Dia menyebut, babak pertama berjalan biasa-biasa saja, kejanggalan baru terjadi di 12 menit terakhir laga.
Hulman datang ke Jakarta atas panggilan Komisi Disiplin PSSI untuk mengikuti sidang penyelidikan pertandingan tersebut di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (28/10/2014). Turut dipanggil juga perwakilan dari kedua tim dan juga beberapa pemain.
“Babak pertama itu tidak ada masalah. Permainan masih normal sampai di menit ke-78,” ujar Hulman.
Dari sanalah kejanggalan terjadi. Para pemain PSS dan PSIS mulai terlihat berdiri di daerah masing-masing. Bahkan, dari video pertandingan yang beredar di dunia maya, tampak kedua kesebelasan hanya melakukan operan-operan di depan gawang sendiri.
PSS terlebih dulu mencetak dua gol bunuh diri, sebelum akhirnya PSIS membalas dengan mencetak tiga gol bunuh diri. PSS pun memenangi pertandingan dengan skor 3-2.
Hulman sendiri mengaku tidak bisa menghentikan pertandingan tersebut.
“Kami tidak bisa memberhentikan pertandingan. Karena kami hanya menjalankan sesuai peraturan. Pertandingan cuma bisa dihentikan jika ada force majeur dan pemain sebuah tim hanya tujuh pemain.”
“Lihat saja waktu Piala Tiger 1998, Indonesia vs Thailand tetap jalan walau ada gol bunuh diri,” ucap Hulman.
PSS dan PSIS diduga sengaja mengalah untuk menghindari Pusamania Borneo FC di babak semifinal Babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia. Borneo FC memastikan diri jadi runner-up Grup 2 setelah menang WO atas Persis Solo yang menolak bertanding. Persis mengklaim, mereka mendapatkan teror dari pendukung Borneo FC ketika hendak melakukan ujicoba lapangan.