SOLOPOS.COM - John Cantile dalam video propaganda ISIS (dailymail.co.uk)
Solopos.com, LONDON – Seorang warga negara Inggris, John Cantlie, tiba-tiba jadi begitu populer di negara asalnya. John muncul di video propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menyatakan dirinya enjoy jadi tawanan ISIS.
John Cantlie adalah seorang fotografer dan jurnalis asal Inggris yang bekerja di Suriah. Dia hilang satu tahun sebelum akhirnya muncul dengan baju oranye, khas tawanan ISIS dan bersaksi tentang kondisinya sekarang.
Dalam video berjudul Lend Me Your Ears, John mengatakan dirinya telah ditelantarkan pemerintah Inggris. Selama satu tahun terakhir tidak ada upaya Pemerintah Inggris untuk membebaskannya.
John justru memuji ISIS yang memperlakukannya dengan manusiawi. Dia malah menyebut perlakuan ISIS lebih baik dibanding pemerintah dan instansi tempatnya bekerja.
“Kecuali kalau kami berupaya untuk melarikan diri, mereka memperlakukan kami dengan sangat baik. Kami membaca buku, bermain, dan juga memberikan kuliah untuk sesuatu yang kami kuasai. Ini bukan kehidupan yang buruk,” kata John seperti dilansir Dailymail, Senin (27/10/2014).
Dalam video itu, terlihat sejumlah kertas dan juga pulpen di atas meja. Menurut Cantlie, kertas-kertas itu adalah surat elektronik antara keluarga sandera dengan pemerintah Amerika Serikat.
Menurut dia, pemerintah Amerika sama sekali tidak membantu keluarga untuk bisa berkomunikasi dengan sandera ISIS. Tanpa emosi, Cantlie juga bercerita tentang bagaimana sandera yang berasal dari negara Eropa dibebaskan setelah melakukan negosiasi.
“Sandera dari Prancis, Jerman, dan Denmark satu per satu dibebaskan. Hanya sandera dari Inggris dan Amerika yang tetap bertahan, sepertinya memang tidak ada negosiasi yang dilakukan pemerintah dengan mereka,” jelasnya.