News
Selasa, 28 Oktober 2014 - 14:45 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Menteri BUMN Fokus Pembenahan Pelabuhan dan Transportasi Massal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini M. Soemarno (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri BUMN Rini M. Soemarno menggelar rapat perdana dengan jajaran Kementerian BUMN yang dihadiri seluruh Deputi Menteri dan Sekretaris Kementerian BUMN dengan fokus untuk pembenahan pelabuhan.

“Saya mengumpulkan deputi dan sesmen meminta masukan apa saja yang sudah dilakukan dan apa saja yang diperbaiki. Yang mendesak adalah membenahi seluruh pelabuhan agar lebih efisien dalam logistik, manusia maupun barang, apakah antarpulau termasuk ke luar negeri,” kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Advertisement

Menurut Rini, pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur yang harus dibenahi karena merupakan tulang punggung konektivitas perdagangan ekonomi dalam dan luar negeri.

“Saya akan ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk melihat ke sana. Itu [pelabuhan] sangat padat, perlu dicari cara untuk bisa menyelesaikan kepadatan itu sehingga proses logistik kita bisa lebih cepat,” kata dia.

Rini yang pernah menjabat Menperindag di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri ini menjelaskan selain pelabuhan, yang juga menjadi fokus diselesaikan dalam jangka pendek adalah peningkatan pelayanan transportasi publik, seperti kereta api dan laut.

Advertisement

“Saya pelajari betul ke depannya semua hal terkait pembenahan BUMN,” ujarnya.

Selain itu materi rapat lainnya adalah proses penggantian tiga Direktur Utama BUMN yang saat ini menjadi Menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Dirut PT Telkomunikasi Indonesia Tbk, Arief Yahya dipercaya menjadi Menteri Pariwisata, Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius jonan jadi Menteri Perhubungan, Dirut PT Pindad (Persero) Sudirman Said yang kini menjabat Menteri ESDM.

Advertisement

Selain itu juga segera mencari calon Dirut PT Pertamina yang kosong sejak 1 Oktober 2014 ditinggalkan Karen Agustiawan.

“Semua hal yang menyangkut pembenahan BUMN harus diseuaikan dengan program-program yang menyejahterakan rakyat Indonesia secara menyeluruh,” ujar dia.

BUMN sesuai perannya harus betul-betul berpartisipasi dalam pembangunan manusia Indonesia, salah satunya rencana membangun banyak rumah sakit BUMN, dan membangun Sekolah Perawat Kesehatan untuk mencetak petugas medis handal untuk bekerja di rumah sakit dalam negeri maupun di luar negeri.

Ditanya soal jumlah BUMN yang cukup banyak mencapai 130 perusahaan, Rini mengatakan siap membenahinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif