News
Selasa, 28 Oktober 2014 - 13:45 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Jokowi Diminta Tak Abaikan Tes Kesehatan Para Menteri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Okky Asokawati (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Anggota Fraksi PPP DPR Okky Asokawati memberi catatan terhadap proses perekrutan menteri di Kabinet Kerja yang tanpa melalui tes kesehatan.

Padahal UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa mewajibkan dilakukan tes kesehatan bagi calon pejabat negara. Okky dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa (28/10/2014), mengungkapkan pada Pasal 74 ayat (1) UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa secara tegas disebutkan kewajiban pemeriksaan jiwa bagi calon pejabat.

Advertisement

“Untuk melaksanakan pekerjaan tertentu atau menduduki jabatan tertentu, wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa,” kata dia.

Karena itu, Okky mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar tetap memberlakukan tes kesehatan kepada para menteri meski telah dilantik.

“Ini semata-mata untuk memastikan jargon Presiden Jokowi ‘kerja, kerja, kerja’ dapat berjalan sesuai harapan. Di samping juga untuk menjalankan amanat UU Kesehatan Jiwa,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut, Okky juga mengingatkan para menteri yang baru memulai tugasnya di Kabinet Kerja untuk selalu menjaga kesehatan.

Menurut dia, beban kerja tinggi di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Jusuf Kalla menuntut kesehatan fisik dan psikis dari para menteri yang prima.

“Kami tentu tidak berharap menteri Kabinet Kerja mengalami sakit saat menjalankan kerja. Begitu juga kami tidak berharap kebijakan yang dikeluarkan para menteri berpijak dari psikis yang labil atau emosional,” kata Okky.

Advertisement

Pada bagian lain, Okky juga menyayangkan ada menteri yang merokok secara vulgar di ruang publik seperti area Istana Kepresidenan. “Merokok bukanlah contoh revolusi mental yang bagus,” katanya.

Yang dimaksud revolusi mental, kata Okky, tentu dari sikap yang tidak baik menjadi baik. “Jangan diplintir revolusi mental seolah menjungkirbalikkan logika publik menjadi sesuai selera dengan dalih urusan private,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif