Sport
Selasa, 28 Oktober 2014 - 11:10 WIB

DIVISI UTAMA 2014 : Inilah Empat Noda Hitam Gelaran Divisi Utama Musim Ini

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepak bola gajah antara PSS vs PSIS (JIBi/Harian Jogja/Screenshoot)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Divisi Utama musim 2013-14 penuh dengan ‘noda hitam’ beragam kasus besar terjadi di kasta kompetisi kedua di Indonesia itu. Mulai dari kematian pemain, kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, hingga terakhir yang membuat heboh adalah lima gol bunuh diri yang tercipta dalam satu pertandingan menggucang sepak bola Tanah Air.

Advertisement

‘Sepak bola Gajah’ antara PSS Sleman vs PSIS Semarang, akhir pekan lalu telah mencoreng sepak bola Indonesia. Bagaimana bisa kedua tim yang bertarung ‘menghalalkan’ segala cara dan mengalah untuk menghindari tim tertentu di semifinal.

Berikut 4 catatan kelam perhelatan Divisi Utama sepanjang musim ini, seperti dilansir dari Liputan6.com, Selasa (28/10/2014) dari berbagai sumber :

1. Kiper Tewaskan Striker

Advertisement

Akli Fairuz meregang nyawa setelah berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman dalam derby Aceh di Stadion H Dimurthala.(JIBI/Harian Jogja/ Canchallena.lanacion.com.ar)

1. Kiper Tewaskan Striker

Insiden kematian striker terjadi pada 10 Mei 2014 lalu ketika striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz meregang nyawa setelah berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman dalam derby Aceh di Stadion H Dimurthala.

Advertisement

Penanganan yang lambat dari tim medis membuat, Akli terlambat mendapat pertolongan dan meninggal setelah sepekan mendapat perawatan intensif.

Atas kejadian tersebut, Komisi Disiplin PSSI menjatuhi hukuman larangan bertanding selama 1 tahun pada kiper Agus Rohman. Komisi Disiplin PSSI menilai, seharusnya benturan itu tidak terjadi karena wasit lebih dulu meniup peluit tanda offside.

2. Penyerangan Bus Lanus Mania

Advertisement

 

Bus yang dirusak massa di depan Bandara Adisutjipto Minggu (12/10/2014) malam. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

2. Penyerangan Bus Lanus Mania

Sekelompok orang bercadar menyerang bus yang ditumpangi fans PSCS Cilacap, Oktober lalu, tepatnya di depan lapangan parkiran Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi setelah PSCS menghadapi Persis Solo.

Advertisement

Dalam insiden itu, satu orang fans PSCS atas nama Muhammad Ikhwanudin (19) tahun tewas setelah terkena sabetan senjata tajam di bagian wajah. Bagian ulu hati terkena tusukan. Menurut seorang saksi mata, orang bercadar itu melempari bus dan kemudian menghentikannya. Mereka lalu masuk ke dalam bus dan melakukan penyerangan.

Setelah dilakukan pengembangan, pihak kepolisian telah menetapkan delapan pelaku sebagai tersangka.

3. Putusan Wasit

Rusuh penonton saat laga Persis Solo Vs Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

3. Putusan Wasit

Advertisement

Belum lupa ingatan atas insiden penyerang bus suporter PSCS, laga Persis Solo vs Martapura FC di babak 8 besar Divisi Utama, diwarnai kericuhan lantaran wasit dianggap memihak kubu tim tamu. Pertandingan dihentikan 3 menit sebelum pertandingan usai karena situasi yang tidak kondusif.

Penonton yang didominasi tuan rumah merangsek masuk ke lapangan mengejar wasit dan pemain Martapura FC. Kerusuhan merembet hingga luar stadion.

Massa yan beringas melempari petugas dengan botol. Mereka juga merusak kendaraan milik aparat, termasuk motor dan satu truck Dalmas serta satu mobil Avanza. Satu orang diketahui tewas dalam kerusuhan itu. Jenazahnya, di bawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo untuk diotopsi.

4. Sepak Bola Gajah

Sepak bola gajah antara PSS vs PSIS (JIBi/Harian Jogja/Screenshoot)

4. Sepak Bola Gajah

Pertandingan berjalan normal sampai menit 78. Kejanggalan mulai terlihat ketika memasuki menit akhir. Gelandang PSS Sleman, Agus Setiawan mencetak gol ke gawang sendiri. Anehnya, kiper PSS tidak merespon bola tendangan tersebut. Sepuluh menit kemudian, PSS Sleman kembali melakukan gol bunuh diri lewat Hermawan Jati untuk memberikan keunggulan 2-0 pada PSIS.

Inisiatif mencetak gol bunuh diri kemungkinan muncul setelah mendengar informasi hasil pertandingan lain di grup 2 yang mempertemukan Borneo FC vs Persis Solo dan Martapura FC vs PSCS. Di menit akhir laga, Borneo FC menang WO atas Persis Solo dan kini menjadi runner up grup 2 dan Martapura FC memetik kemenangan 1-0 atas PSCS. Hasil itu membuat Martapura FC keluar sebagai juara grup 2.

PSS dan PSIS disinyalir sama-sama ingin kalah agar menjadi runner-up dan bertemu Martapura FC di semifinal. Kedua kubu kemungkinan besar menghindari Borneo FC yang kini menjadi runner up grup 2 di fase 4 besar.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif