Jogja
Selasa, 28 Oktober 2014 - 16:40 WIB

Cegah Siswa Bolos, Bantul Galakkan Razia

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Razia Pelajar (JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, BANTUL- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul bersama dinas terkait menggalakkan razia pelajar atau siswa yang bolos sekolah maupun keluyuran saat jam belajar mengajar sekolah masih berlangsung.

“Razia pelajar bolos sekolah sebenarnya sudah dilakukan rutin, namun sempat tidak muncul, makanya mulai tahun ini kami menggalakkan lagi, bahkan kami tingkatkan intensitasnya,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul Sumasriyana di Bantul, Selasa (28/10/2014).

Advertisement

Peningkatan intensitas razia pelajar bolos sekolah ini karena keprihatinannya terhadap masih ditemukan adanya siswa yang bolos atau keluyuran saat jam sekolah dengan pergi ke tempat wisata, tempat hiburan seperti warung internet dan arena bermain.

“Dari segi pendidikan saya agak prihatin, banyak siswa yang bolos entah pergi ke tempat wisata, warnet ruang publik dan sebagainya, dan biasanya pemandangan itu terjadi usai ulangan dan ujian semester, sehingga kami galakkan itu (razia),” katanya.

Dalam razia pelajar bolos, lanjut dia pihaknya melakukan bersama pihak terkait, di antaranya Dinas Pendidikan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga aparat kepolisian, razia dilakukan dengan menyasar di tempat-tempat yang sering menjadi tongkrongan siswa.

Advertisement

“Target kami setiap kecamatan minimal sekali, tahun ini kami mentargetkan 20 kali razia menyasar ke seluruh 17 kecamatan, itu belum termasuk razia untuk lingkup kabupaten seperti misalnya di kawasan pantai selatan,” kata Sumasriyana.

Adapun hingga saat ini, pihaknya telah melakukan razia pelajar bolos selama 10 kali di beberapa tempat publik di wilayah Kecamatan Pundong, Kretek, Kasihan dan Banguntapan, termasuk di tempt publik seperti Stadion Sultan Agung Bantul.

“Hasilnya memang ada beberapa siswa yang kedapatan bolos, keluyuran saat jam sekolah yang masih mengenakan seragam, bagi siswa yang kedapatan bolos ya tidak ditangkap melainkan kami bina dan hubungi pihak sekolah dan orang tua siswa,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, dari hasil razia pelajar bolos tersebut, pihknya mengakui belum mendapati adanya perilaku negatif atau menyimpang misalnya mabuk-mabukan karena pengaruh minuman keras hingga tindakan anarkis.

“Sejauh ini belum ada, karena kami melakukan razia saat jam sekolah di atas pukul 09.00 WIB, lain halnya kalau razia itu dilakukan malam hari, namun itu ranahnya ada pada kepolisian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif