Jogja
Minggu, 26 Oktober 2014 - 22:22 WIB

Warga 8 Daerah Rayakan 1 Suro dengan Ruwatan Sukerto di Gunung Lanang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan Ruwatan (Swirzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Malam satu suro atau 1 Muharram 1463 Hijriah dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari ruwatan hingga jamasan.

Sebanyak 77 orang dari delapan daerah, yakni Kulonprogo,  Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Semarang, Palembang, dan Nusa Tenggara,  mengikuti ruwatan sukerto di Gunung Lanang, Desa Sindutan, Kecamatan Temon, Jumat (24/10/2014) malam.

Advertisement

Tujuannya, untuk membersihkan diri dan membuang kesialan tahun lalu sekaligus berharap berkah dan kekuatan untuk masa mendatang.

Tradisi ruwatan sukerto yang digelar oleh Paguyuban Kadhang Gunung Lanang ini diawali dengan menyiapkan uba rampe seperti, ayam ingkung, jajan pasar, serta kembang tujuh rupa. Pada sore hari, warga yang mengikuti ruwatan sukerto berdoa terlebih dulu sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Ritual pertama dalam ruwatan sukerto ialah mandi di bawah pancuran air kendi yang sudah didoakan oleh sesepuh adat. Kemudian para sukerto atau peserta ruwatan dipotong sebagian rambutnya, bersamaan dengan kegiatan itu digelar pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk.

Advertisement

Menjelang tengah malam para peserta ruwatan mengitari Puser Astana Jingga sebanyak tujuh kali dengan membawa uba rampe yang akan dilabuh pada pagi hari.

Sesepuh adat Kadhang Gunung Lanang Ki Suwaji menuturkan makna ruwatan sukerto yang digelar setiap tahun bertujuan untuk membersihkan diri. “Sekaligus introspeksi diri apa yang sudah dilakukan dan di masa depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif