Soloraya
Minggu, 26 Oktober 2014 - 03:00 WIB

LALU LINTAS BOYOLALI : Polres Bakal Bikin Pita Kejut dan Patung Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lalu Lintas Padat (SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, BOYOLALI—Polres Boyolali berencana bakal membuat pita kejut untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di sejumlah jalur lalu lintas (lalin) di wilayah Boyolali.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk pembuatan pita kejut tersebut. Pembuatan pita kejut menjadi ranah dari Pemkab melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Boyolali.

Advertisement

“Pengadaan pita kejut ini dirasa cukup tepat untuk meminimalkan kecelakaan, terutama di ruas jalan yang panjang yang membuat pengendara cenderung melaju kencang. Dengan adanya pita kejut ini, mau tak mau kendaraan harus mengerem,” kata Budi saat dijumpai wartawan, Rabu (22/10/2014).

Budi mengatakan selain pembuatan pita kejut, Polres Boyolali juga berencana membangun patung polisi di sejumlah titik di jalan di wilayahBoyolali. Kedua hal tersebut menjadi kebijakan Polres Boyolali yang kini masih terus menggodok program yang dinilai tepat untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di Boyolali, terutama di ruas jl. Solo – Semarang.

“Kami sudah melakukan analisa dan evaluasi lakalantas dan menginstruksikan anggota untuk memetakan titik atau simpul jalan yang selama ini rawan dan banyak terjadi lakalantas. Ya, di titik yang rawan kecelakaan tersebut, minimal dipasang rambu atau paling tidak harus ada kehadiran polisi di sana,” ujar Budi.

Advertisement

Budi menambahkan Polres Boyolali juga tengah menggagas program pembuatan patung polisi di titik yang dianggap cukup rawan kecelakaan. Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, keberadaan patung polisi cenderung mengurangi tingkat kecelakaan karena bakal membuat pengendara lebih waspda atau berhati-hati.

“Bila pengendara dari kejauhan melihat sosok polisi, mereka pasti akan bertindak hari-hati walau ternyata setelah didekati, ternyata sosok polisi tersebut ternyata cuma patung polisi,” imbuh Budi.

Kedua program tambahan tersebut, lanjut Budi, masih dalam proses berkoordinasi dengan Pemkab. Pembanunan patung polisi mesti dengan izin Pemkab. Polres Boyolali saat ini sedang menunggu jawaban dari Pemkab, apakah pembuatan patung polisi tersebut diizinkan atau sebaliknya.

Advertisement

Berdasarkan indformasi dari berbagai sumber Espos, sebagian besar kecelakaan di Boyolali terjadi di Jl. Solo – Semarang yang konstur ruasnya naik turun serta berkelok. Berdasarkan data dari Satlantas Boyolali, hingga September, tercatat jumlah kecelakaan mencapai 499 kasus dengan korban jiwa sebanyak 56 orang. Sedangkan, korban luka sebanyak 608 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif