SOLOPOS.COM - Jade Lomas-Anderson (Dailymail)
Harianjogja.com, JOGJA-Kisah tragis menimpa Jade Lomas-Anderson, 14, yang tinggal di Atherton, Greater, Manchester, Inggris. Setahun lalu, tepatnya pada 26 Maret, Jade meninggal karena diserang empat anjing agresif. Penyebab anjing-anjing itu menyerang pun terbilang sederhana, gara-gara pie.
Adapun, pemilik keempat anjing itu, Beverley Concanon, 45, tak lain merupakan ibu dari teman Jade. Dalam pemeriksaan, diketahui satu dari empat anjing tersebut memang sangat agresif sehingga selalu dikurung di kandang. Sementara, tiga ekor lain selalu berada di dalam rumah. Tidak pernah satu ekor pun anjing terlihat keluar atau diajak berjalan-jalan laiknya peliharaan yang lain.
Sayangnya, Jade justru menjadi korban keagresifan keempat anjing tersebut. Dari hasil pemeriksaan, Jade meninggal karena mengalami luka-luka dari ujung kepala sampai kaki. Polisi lantas menembak mati keempat anjing karena kasus ini.
Dalam proses hukum, Beverley mengakui telah lalai memelihara anjing-anjingnya. Perempuan ini sempat menjalani hukuman 16 minggu. Tak berapa lama ia dibebaskan. Sebab Jaksa Penuntut menilai bukti-bukti untuk kasus ini sangat lemah.
Dalam proses hukum, Beverley mengakui telah lalai memelihara anjing-anjingnya. Perempuan ini sempat menjalani hukuman 16 minggu. Tak berapa lama ia dibebaskan. Sebab Jaksa Penuntut menilai bukti-bukti untuk kasus ini sangat lemah.
Rencana pada Kamis (23/10/2014) waktu setempat, Beverley kembali menempuh pemeriksaan. Namun, keluarga Beverley mengabarkan perempuan tersebut sakit dan tengah dirawat di rumah sakit.
Ayah tiri Jade, Michael Anderson, 35, mengatakan Jade merupakan gadis yang baik, sopan dan merupakan putri impian. Cerita tragis ini bermula saat ia dan istri, Shirley, 37, menolak memberikan izin bagi Jade menginap di rumah teman sekolahnya, Kimberley Concannon. Namun, keduanya kemudian setuju saat mengetahui jika Kimberley dikenal sebagai siswa teladan di sekolah. Keesokan harinya, Jade berencana pulang ke rumah tetapi mendadak ia mengunjungi temannya di Chaucer Grove, Atherton, Greater Manchester.
Naomi Carter, dokter yang melakukan visum mengatakan Jade meninggal karena luka-luka dari gigitan anjing. Dari pemeriksaannya, diketahui area lehernya mengalami luka-luka parah, diduga gigitan di area ini dilakukan dua anjing.
Mendengar hal ini, Michael tidak kuasa menahan air mata dan bertanya, “Apakah ia kesakitan dengan waktu yang lama?”
“Tidak. Tidak berapa lama setelah digigit, ia meninggal,” terang Carter seperti dikutip dari Dailymail.
Paul Carter, tetangga Beverley mengatakan perempuan itu memiliki lima anjing. Dua anjing yang besar jenis mastiffs bernama Ty dan Sky, dua starffordshire bull terriers bernama Buddu dan Neo dan anjing kecil jenis cross breed bernama Charlie.
Selama ini, kata dia, anjing-anjing itu tinggal di dalam rumah. Dari kelimanya, Buddy merupakan anjing teragresif. Anjing ini juga akan menyalak dengan keras jika ada orang yang mendekati. Karena alasan ini, Buddy dikurung tersendiri di bagian dapur.
Carter mengatakan saat hari naas tersebut, Kimberley berkunjung ke rumahnya. Gadis itu menanyakan apakah ia dapat menggunakan microwave untuk menghangatkan pie. Pasalnya, microwave di rumahnya rusak. Begitu diperbolehkan, Kimberley lantas pulang sebentar untuk mengambil pie.
“Tidak berapa lama, kami mendengar ada suara ketukan yang keras di jendela dapur. Sangat keras. Ketika dibuka Kimberley mengatakan telah melihat Jade. Jade meninggal. Kalimat itu diulang berkali-kali dan ia juga menangis,” terangnya.
Mengetahui situasi ini, rekannya, Jody Lewis segera menghubungi Beverley dan memintanya pulang segera.
Ketika Carter berusaha menenangkan Kimberley, gadis itu tampak sangat terpukul dan berkata, “Aku hanya meninggalkan rumah sebentar. Aku hanya menghangatkan pie untuk temanku. Jade, memang aku tinggal sendiri di rumah. Ketika kembali, aku melihat ada gadis terbaring di lantai. Ternyata itu Jade, padahal aku hanya pergi selama lima menit,” terangnya.