News
Sabtu, 25 Oktober 2014 - 10:00 WIB

KERUSUHAN SUPORTER SOLO : Ketum Persis Solo Lawan Sanksi Komdis PSSI

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo Ketua Umum Persis Solo protes ke PSSI atas sanksi bagi 3 pemain. JIBI/Solopos/Dok

Solopos.com, SOLO—Ketua Umum Persis Solo, F.X. Hadi Rudyatmo geram dengan sanksi yang dijatuhkan secara sepihak oleh Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akibat insiden di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014) lalu.

Rudy akan mengirimkan surat banding ke Komdis PSSI sebagai protes atas sanksi tersebut, Senin (27/10/2014).

Advertisement

“Organisasi macam apa itu? Mestinya kami dipanggil dulu, gali dulu informasinya. Setelah itu nanti, baru mencari saksi-saksi pembenaran dan saksi-saksi untuk penguatan kasus kemarin. Harus detail, langsung menjatuhkan sanksi itu kok mudah, otoriter namanya,” Kata Rudy dengan nada tinggi, saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatan Mider Praja di Ngemplak Sutan, Mojosongo, Jebres, Solo, Jumat (24/10/2014).

Sebelumnya, Komdis PSSI melarang Solo menggelar kegiatan maupun pertandingan sepak bola selama enam bulan terhitung sejak Kamis (23/10).

Atas dasar sanksi sepihak itu, Rudy nekat mengajukan banding dengan mengirim surat ke Komdis PSSI yang direncanakan Senin.

Advertisement

Dalam surat banding itu, Rudy akan menceritakan kronologi terjadinya kerusuhan suporter saat pertandingan Persis Solo melawan Martapura FC.

“Kerusuhan itu karena ulah wasit kok. Kalau selamanya masih begini, PSSI ini sudah dibeli oleh kelompok-kelompok tertentu untuk meloloskan klub-klub itu. Saya tidak mengaitkan persoalan itu dengan politik. Yang penting kami memiliki komitmen yang sama untuk meningkatkan prestasi sepak bola nasional,” ujar Rudy, yang juga Wali Kota Solo itu.

Rudy menyayangkan sikap PSSI yang bertindak tanpa didasari dengan bukti-bukti yang jelas. Dia pesimistis dengan prestasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games selama cara-cara untuk mengurus PSSI masih otoriter.

Advertisement

Dia menilai kerusuhan yang terjadi, Rabu lalu, sebagai puncak atas nasib Persis yang terus menerus dikerjain.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif