News
Jumat, 24 Oktober 2014 - 15:00 WIB

TEROR ISIS : Turki Dituding Manfaatkan ISIS Bantai Etnis Kurdi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asap tebal dari tembakan artileri di Kobani, dekat perbatasan Suriah-Turki. Foto diambil dari Mursitpinar, perbatasan Turki. (JIBI/Solopos/Reuters/Umit Bektas)

Solopos.com, DIYARBAKIR — Perang antara militan ISIS dan pejuang Kurdi di Suriah mengobarkan kembali dendam lama yang telah terpendam selama satu dekade di tenggara Turki. Serangkaian pembantaian di kawasan itu mengingatkan kembali kepada peristiwa berdarah di era 1990-an.

Di awal 1990-an, kelompok nasionalis Kurdi menuduh pemerintah Turki menggunakan kelompok garis keras Islam untuk melancarkan kampanye pembunuhan etnis Kurdi. Pemerintah Turki selalu membantah hal itu. Kerusuhan pun pecah antara kelompok garis keras Islam dengan pendukung partai separatis Kurdi, PKK, dan meluas di tenggara Turki.

Advertisement

Kini perang antara pejuang Kurdi melawan militan ISIS di Kobani, kota di Suriah dekat perbatasan Turki, memunculkan banyak kesamaan. Sikap Turki yang membiarkan kota tetangganya itu dicabik-cabik militan ISIS, memicu protes warga Kurdi di Turki. Kerusuhan pun pecah sejak dua pekan lalu dan menyebabkan 40 orang tewas.

Pemerintah Turki bukan satu-satunya sasaran amukan warga Kurdi. Belum lama ini dikabarkan ada seorang anggota partai Islam setempat yang dibunuh saat membagikan daging ke kawasan miskin di Diyarbakir, kota terbesar di tenggara Turki yang banyak dihuni etnis Kurdi.

“Mereka [korban] dikenali dari jenggot dan celana yang longgar,” kata Seyhmus Tanrikulu, ketua DPC Partai Huda Par, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/10/2014). Partai tersebut terkait dengan kelompok Hezbollah Turki, sebuah pergerakan yang mengampanyekan penegakan hukum Islam di kawasan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif